Asa Percasi Lampung 'Bumikan' Catur, Bidik Chelsie Monica Jadi Influencer

Influencer bisa jadi magnet gairahkan catur di Lampung

Bandar Lampung, IDN Times – Viralnya Dewa Kipas alias Dadang Subur di platform Chess.com diblokir gamer catur dunia, Levy Rozman dan pertandingan pertarungan catur viral antara Grand Master Irene Sukandar mengalahkan Dewa Kipas mematik asa pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi Lampung).

Pasalnya, itu dapat dijadikan momentum menggairahkan olah raga catur di Bumi Ruwa Jurai. Apalagi, catur belum jadi olah raga populer di Provinsi Lampung.

Hal tersebut disampaikan Ketua Percasi Lampung Imer Darius kepada awak media dalam bincang santai di Taman Santap Rumah Kayu, Jumat (4/6/2021). Cara apa saja bakal dilakukan Percasi Lampung agar catur menjadi gaya hidup masyarakat khususnya kaum millennial dan gen z? Berikut IDN Times rangkum

1. Influencer bisa jadi magnet gairahkan catur di Lampung

Asa Percasi Lampung 'Bumikan' Catur, Bidik Chelsie Monica Jadi InfluencerKetua Percasi Lampung Imer Darius dan Wakil Ketua Percasi Lampung Burhanudin sedang bermain catur di Taman Santap Rumah Kayu, Jumat (4/5/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Imer mengatakan, Percasi Lampung merancang sejumlah program untuk memasyarakat catur dan membidik bibit atlet potensial. Cara yang dilakukan menurutnya tak melulu secara konvensional, tapi disesuaikan dengan tren terkini.

“Gara-gara viral catur online itu kan sebenarnya catur jadi populer. Apalagi GM Irene tanding lawan Dewa Kipas. Nah, ada juga komentator pertandingan live itu si Chelsie (Monica) yang juga atlet catur nasional jadi viral di medsos. Ini bisa kita jadikan momentum,” papar pria berkacamata ini.

Imer menambahkan, fenomena viral Chelsie penyandang gelar Woman Internasional Master (WIM) itu kini dapat dijadikan influencer catur. “Artinya apa, dia secara tidak langsung mengangkat kembali catur di Indonesia,” paparnya.

“Dari sisi usia masih muda, dan banyak anak-anak muda jadi tertarik belajar catur. Ini bisa jadi peluang untuk Lampung semisal bisa mengundang dia (Chelsie) ke sini untuk mempromosikan olah raga catur,” jelasnya.

2. Promosikan catur terinspirasi gaya hidup masyarakat Eropa timur

Asa Percasi Lampung 'Bumikan' Catur, Bidik Chelsie Monica Jadi InfluencerIlustrasi main catur di taman

Percasi Lampung juga merancang program lain mempromosikan catur yakni, menyediakan fasilitas papan catur dan bidak di area publik secara gratis. Konsep itu menurut Imer, terinspirasi dari gaya hidup masyarakat Eropa timur yang hobi bermain catur.

“Di sana itu, orang sudah biasa main catur di taman atau area publik. Bahkan, ada yang bawa catur sendiri, atau pemerintah setempat sediakan meja catur dan bidak gratis dimainkan masyarakat,” ujarnya.

Politisi asal Partai Demokrat ini menambahkan, inspirasi tersebut mematik asa Percasi Lampung melakukan hal serupa. Bahkan siap menyediakan sarana pendukung meja catur dan bidaknya.

“Tapi ini kan butuh juga dukungan pemerintah daerah. Misal di Bandar Lampung ada area publik seperti taman, kami siap support fasilitas meja catur gratis lima unit misalnya. Orang bebas main catur di sana dan semoga yang nonton juga banyak,” harapnya.

Baca Juga: Pecatur Muda Berbakat Lagi Disorot! 9 Potret Chelsie Monica

3. Undang atlet nasional tanding catur simultan

Asa Percasi Lampung 'Bumikan' Catur, Bidik Chelsie Monica Jadi InfluencerInstagram.com/irene_sukandar

Mengundang atlet catur nasional ke Lampung juga menjadi rencana Percasi Lampung. Semisal, mendatangkan Grand Master Utut Adianto atau Grand Master Irene Sukandar tanding catur simultan.

“Misal peserta ada 100, melawan satu orang Utut atau Irene. Dari sisi peserta banyak dan yang nonton juga bisa banyak. Dari sini, kita dapat pantau juga untuk jaring atlet-atlet potensial,” kata Imer.

Opsi lainnya bisa dilakukan, menyasar ke sekolah-sekolah. Wakil Ketua Percasi Lampung Burhanudin, menambahkan, implementasi hal tersebut misalnya, sekolah ada ekstrakulikuler catur.

“Kami siap fasilitasi perangkatnya ke sekolah. Kami juga dorong tumbuhnya klub-klub catur baru bahkan hingga di lingkungan terkecil semisal RT. Menggalakkan pertandingan pun bisa juga dilakukan. Kalau lagi pandemik seperti ini belum bisa secara langsung, lewat online pun bisa saja dilakukan,” pria yang menjabat sebagai Hakim Pengadilan Tipikor, Provinsi Lampung ini.

4. Berharap atlet catur Lampung bawa pulang medali di PON Papua

Asa Percasi Lampung 'Bumikan' Catur, Bidik Chelsie Monica Jadi InfluencerAtlet catur Lampung ikut training persiapan PON 2021 Papua. (IDN Times/Martin L Tobing).

Percasi Lampung saat ini juga fokus persiapan PON 2021 di Papua. Pasalnya, atlet Lampung berpartisipasi dalam ajang tersebut untuk cabang olah raga catur kategori beregu.

“Kita ada tiga atlet untuk ajang beregu. Training kami maksimalkan. Kami datangkan pelatih kualifikasinya bagus. Untuk try out memang tidak ada karena masih pandemik, tapi gelar try in di Lampung saja,” jelas Imer.

Terkait potensi meraih medali, ia menilai masih ada peluang. Meski tak bisa dipungkiri potensi meraih medali itu harus bersaing dengan atlet catur dari berbagai provinsi.

“PON di Riau kita dapat perak. Memang untuk beregu (PON Papua) berat.  Di Jawa dari sisi SDM jauh lebih banyak. Pembinaan mereka lebih bagus ditopang pendanaan memadai dorong atlet ikut lomba nasional dan internasional. Sementara kita terbatas, tapi semua tetap ada peluang saat bertanding,” ujar Imer.

5. Pembinaan usia dini perlu metode tepat

Asa Percasi Lampung 'Bumikan' Catur, Bidik Chelsie Monica Jadi InfluencerAtlet catur Lampung ikut training persiapan PON 2021 Papua. (IDN Times/Martin L Tobing).

Imer mengatakan, mencari dan membina bibit atlet catur potensial perlu metode tepat. Apalagi kondisi saat ini memiliki SDM atlet potensial terbatas minimnya lomba atau event catur.

“Ini PR kami dan pusat. Pembinaan usia dini dilakukan dengan metode tepat. SDM juga seleksinya harus tepat. Catur ini olah raga ajarkan intelektual, orang untuk berpikir itu harus dilakukan perencanaan baik, tujuan jelas, begitu juga catur,” ujarnya.

Imer menambahkan, menjaring bibit atlet catur potensial Percasi Lampung sudah menggelar tes Intelligent Quotient (IQ) atau kecerdasan individu.. Dari sisi jumlah anak-anak minat catur dan punya intelegensia tinggi sudah dijaring.

“Tinggal pembinaan continue, perlu dukungan berbagai pihak seperti swasta. Di event dunia, (catur) ini jadi industri, sponsor banyak. Jika jadi gaya hidup, kita bisa cetak jadi atlet potensial, tapi butuh kerja keras menuju ke sana,” jelasnya.

Baca Juga: Atlet Catur Putri Lampung Optimistis Raih Emas PON 2021 Papua

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya