Aksi di Bank BUMN dan KPKNL Bandar Lampung, Massa Soroti Ini

Minta menteri BUMN evaluasi kinerja

Bandar Lampung, IDN Times - Puluhan massa mengatasnamakan Forum Mahasiswa Lintas Nusantara (Formalin) menggeruduk kantor Bank Mandiri Cabang Teluk Betung hingga Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) di Kota Bandar Lampung, Senin (6/11/2023).

Peserta aksi tersebut mendesak pengusutan tuntas dan penangkapan mafia perbankan diduga terjadi di PT Bank Mandiri Wilayah Sumatera 2 Kantor Cabang Lampung.

Dari pengamatan IDN Times, puluhan peserta aksi menyambangi kantor Mandiri dan KPKNL di Bandar Lampung turut melengkapi diri dengan membawa poster bertulis sejumlah aspirasi seperti. "TOLONG JANGAN KERDILKAN HAK-HAK DEBITUR... PIHAK BANK MANDIRI TIDAK INFORMASI?," tulis salah satu poster.

Ada juga poster bertulis: "MEMINTA KPD MENTERI BUMN (PAK ERICK THOHIR) MEMERIKSA DAN MENGEVALUASI KINERJA JAJARAN PT BANK MANDIRI CABANG LAMPUNG... DINILAI BERMASALAH!!!," tulis poster lainnya turut diusung salah satu peserta aksi demonstrasi.

Baca Juga: Polisi Ciduk Dua Pelajar Keroyok Pemuda sampai Tewas Usai Balap Liar

1. PT Bank Mandiri Cabang Lampung diduga melaksanakan kegiatan lelang sepihak

Aksi di Bank BUMN dan KPKNL Bandar Lampung, Massa Soroti IniAksi massa Formalin di depan kantor PT Bank Mandiri Cabang Teluk Betung, Bandar Lampung, Senin (6/11/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Terkait aksi tersebut, Kordinator Aksi Formalin, Riswan mengatakan, berdasarkan hasil pengumpulan data dan informasi serta hasil investigasi pihaknya, diduga telah terjadi pelelangan sepihak oleh PT Bank Mandiri Cabang Lampung terhadap debitur dinilai cacat prosedur.

Termasuk, temuan indikasi manipulasi data terhadap PT Mandiri Tehnindo Jaya pada proses pelaksanaan lelang tersebut.

"Atas dasar ini, kami menuntut BUMN untuk segera mengevaluasi kinerja pimpinan dan jajaran pegawai PT Bank Mandiri (Persero) setempat. Kami menduga masih ada korban-korban debitur kejahatan mafia perbankan lainnya semacam kasus ini," ucapnya saat dimintai keterangan.

2. Kegiatan lelang tidak sesuai prosedur dianggap cacat hukum

Aksi di Bank BUMN dan KPKNL Bandar Lampung, Massa Soroti IniKantor PT Bank Mandiri Cabang Teluk Betung, Bandar Lampung, Senin (6/11/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Seiring dengan pelaksanaan aksi massa ini, Riswan menuntut pernyataan sikap guna mengusut tuntas dugaan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang terjadu di PT Bank Mandiri Wilayah Sumatra 2 Cabang Lampung.

Kemudian pengusutan tuntas dugaan mafia perbankan terindikasi menjalin kesepakatan tertentu antara pihak bank dan pemenang lelang, hingga terdapat prosedur lelang diduga terjadinya pemalsuan dokumen sepihak merugikan debitur PT Mandiri Tehnindo Jaya selaku nasabah.

"Batalkan proses lelang yang diduga cacat hukum dan tidak sesuai prosedur. Kami juga minta OJK memberikan perlindungan terhadap hak-hak konsumen atau nasabah terkait kasus ini," ucapnya.

3. Minta Menteri BUMN evaluasi kinerja pimpinan dan pegawai Mandiri Wilayah Sumatera 2

Aksi di Bank BUMN dan KPKNL Bandar Lampung, Massa Soroti IniAksi massa Formalin di depan kantor KPKNL Bandar Lampung, Senin (6/11/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Riswan berpandangan, lelang anggunan dan jaminan aset nasabah secara sepihak tidak sesuai prosedur. Oleh karenanya, ia meminta Menteri BUMN segera mengevaluasi kinerja pimpinan serta jajaran pegawai PT Bank Mandiri Wilayah Sumatera 2 diduga banyak mafia perbankan.

Sejalan dengan ini, Formalin turut membuka laporan bagi para korban atas dugaan penyalahgunaan wewenang perbankan serupa. "Kami minta APH dari Kajati Lampung Dan Polda Lampung segera mengusut tuntas dugaan kejahatan mafia perbankan di lingkungan lingkungan PT Bank Mandiri Wilayah Sumatra 2 Cabang Lampung," tegasnya.

Terkait tuntutan dalam aksi tersebut, pihak Bank Mandiri Wilayah Sumatra 2 Cabang Lampung memilih enggan memberikan tanggapan kepada awak media saat dimintai keterangan lebih lanjut atas sederet aspirasi peserta aksi.

Baca Juga: Keluarga Serahkan Tersangka Pelajar Tawuran Maut di Bandar Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya