Sudah Setahun Diresmikan, tapi Menara Al-Furqon 'Terkunci' untuk Warga

Sekretaris Pengurus Masjid Agung Al-Furqon, Hery Darso membenarkan menara Masjid Al-Furqon memang masih belum bisa dibuka secara umum. Namun Ia mengatakan, jika ada pejabat atau tamu Pemkot Bandar Lampung hendak menaiki menara tersebut, maka mereka dapat mengoperasionalkannya.

“Sebetulnya menara ini memang diperuntukkan bagi masyarakat supaya bisa menikmati pemandangan kota dari atas. Tapi untuk mengoperasionalkannya kan perlu persiapan, tenaga kerja, tenaga kebersihan, dan biaya pemeliharaannya itu harus ada,” katanya, Senin (13/6/2022).

Sedangkan pihak Al-Furqon memang belum memiliki itu semua. Ia mengatakan sampai saat ini pun, SDM untuk pemeliharaan menara baru ada dua orang saja.

Hery Darso juga menyampaikan, masalah listrik pihak Masjid Al-Furqon tidak ada masalah. Namun yang ia khawatirkan adalah ketika dibuka secara umum, maka risiko menara itu kotor akan lebih besar. Sedangkan pihaknya masih belum memiliki tenaga kebersihan memadai.

“Kalau sudah didatangi masyarakat kan pasti kotor, itu harus ada yang bersihkan, tenaga kebersihannya juga pasti ada biayanya. Belum lagi kalau misalnya ada yang jahil dan mencoret-coret. Jadi tidak gampang memang membukanya untuk umum, persiapannya harus matang,” ujarnya.

Ia juga mengatakan dalam mempersiapkan hal itupun, ia berharap ada campur tangan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung juga. “Kita gak bisa sendiri. Berat pasti, karena ada unsur keamanan juga di sana kan. Kemudian harus ada dana dan tenaga kerja atau SDM itu tadi,” ujarnya.

Ditanyai terkait hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan menyampaikan wewenangnya terhadap menara sudah selesai ketika proses serah terima kepada pengurus Masjid Al-Furqon.

“Menara itu kan sudah selesai kita bangun dan sudah kita serahkan pada pengurus. Jadi sudah selesai tugas kita. Itu sudah menjadi milik masjid,” katanya singkat.

Begitupun dengan Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung. Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, M Yudhi melalui Sekretarisnya, Dirmansyah mengatakan, pihaknya belum menganggarkan terkait pemeliharaan apalagi operasional dari Menara Masjid Al-Furqon sebagai wisata religi ini.

“Memang kita belum anggarkan Mbak untuk menara itu di tahun ini. Bahkan Sumur Putri saja belum ada. Jadi kita juga belum bisa bantu subsidi operasional atau pengadaan SDM wisata menara,” katanya ketika dihubungi IDN Times.

Ia juga belum bisa memastikan apakah dalam rancangan kerja berikutnya pemeliharaan dan operasional Menara Masjid Al-Furqon bisa diikutsertakan atau tidak.