Motif Pembunuhan Wanita di Mess Bulog Bandar Lampung, Pacar Cemburu
- Tersangka mengaku cemburu buta dan menggorok leher pacarnya karena korban diduga berselingkuh
- Keduanya berstatus duda dan janda, tersangka serius dengan korban namun ditolak saat ingin menikah
- Polisi masih dalami tindak pidana pembunuhan berencana, meskipun tersangka mengaku perbuatan spontan akibat emosi
Bandar Lampung, IDN Times - M Riduan (39), tersangka pembunuhan menggorok leher pacarnya di kamar mess area pergudangan Bulog di Sukabumi, Bandar Lampung mengaku tersulut emosi. Itu lantaran cemburu korban diduga telah selingkuh dengan pria lain.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista mengatakan, tindak pidana pembunuhan terhadap Siska Maharani (32) ini berdasarkan motif hubungan asmara antara korban dan tersangka.
"Motifnya, tersangka menuduh korban berselingkuh dengan laki-laki lain, karena sempat memergoki korban berboncengan dengan laki-laki lain," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (5/8/2025).
1. Ngaku cemburu buta kepada korban
Dalam pertemuan keduanya di kamar mess ditempati oleh tersangka itu, Faria melanjutkan, Riduan mengaku cemburu buta kepada korban hingga naik pitam. Lalu menghilangkan nyawa Siska dengan cara digorok tepat di bagian leher.
"Jadi tersangka ini tersulut api cemburu hingga dia meminta bertemu dengan korban dan terjadilah pembunuhan tersebut, setelah sebelumnya sempat cekcok," katanya.
2. Sama-sama berstatus duda dan janda
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, Faria mengungkapkan, pasangan sejoli ini memang telah menjalin hubungan asmara cukup lama. Selain itu, kedua sama-sama berstatus sebagai duda dan janda yang masing-masing memiliki dua orang anak.
Dalam hubungan tersebut, tersangka mengaku memang serius dengan korban bahkan sempat mengutarakan keinginan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Namun niat baik Riduan itu ditolak oleh Siska.
"Tersangka memang serius dengan korban, tapi pernah diajak nikah belum mau, sehingga pelaku tidak terima saat melihat korban bersama pria lain," ungkap dia.
3. Polisi dalami tindak pidana pembunuhan berencana
Merujuk pengakuan dan rangkaian peristiwa pembunuhan tersebut, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay menambahkan, penyidik masih mendalami perkara berkaitan dugaan pembunuhan berencana.
Pasalnya, tersangka masih mengakui bahwa tindakannya menghilangkan nyawa korban sebatas perbuatan spontan akibat emosi.
"Masih kami dalami, kalau untuk senjata celurit ini memang biasa digunakan untuk mencari rumput dan korban memang sering bertemu di kamar mess tersebut. Jadi semua keterangan ini masih dikumpulkan dan dicocokan lagi," kata kapolresta.
