Rasio Desa Berlistrik Lampung Capai 99,43 Persen, tapi ada Tantangan

Siap operasikan 7 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro

Bandar Lampung, IDN Times - Rasio elektrifikasi di Provinsi Lampung telah meningkat menjadi 99,77 persen. Sedangkan rasio desa berlistrik mencapai 99,43 persen.

Peningkatan rasio elektrifikasi tersebut ditandai dengan peresmian penyalaan listrik desa di Desa Teluk Brak, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus. Hal itu disampaikan General Manager PLN UID Lampung, I Gede Agung Sindu Putra dalam Multi Stakeholder Forum dan Customer Gathering di ruang Ballroom Emersia Hotel & Resort, Senin (24/10/2022). 

Baca Juga: Penggunaan Kendaraan Dinas Listrik di Lampung Segera Masuk Pembahasan

1. Tantangan bangun jaringan listrik

Rasio Desa Berlistrik Lampung Capai 99,43 Persen, tapi ada TantanganPT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Lampung akan menghadirkan ‘terang” di delapan desa Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus. (IDN Times/PLN UID Lampung).

Sindu mengatakan, penyalaan listrik di Desa Teluk Brak sebagai pijakan PLN untuk melanjutkan penyalaan pada 7 desa berikutnya di Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus. Saat ini masih dalam proses pembangunan konstruksi jaringan.

Ia tak menampik, desa- desa tersebut memiliki banyak tantangan di antaranya kondisi geografis dan tidak tersedianya infrastruktur jalan sehingga proses pembangunan jaringan listrik menjadi lebih lama.

“Kami tentunya sangat membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholder terutama pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk mendorong percepatan pembangunan kelistrikan,” ujarnya.

2. Sistem kelistrikan surplus 210 MW

Rasio Desa Berlistrik Lampung Capai 99,43 Persen, tapi ada Tantanganjaringan Listrik Tegangan Menengah dan Gardu Distribusi berkapasitas 200 KVA (Kilo Volt Amper) yang memasok Pulau Pasaran telah resmi dioperasikan, Kamis (10/3/2022). (Dok PLN UID Lampung).

Terkait kondisi sistem kelistrikan Lampung saat ini, Sindu mengatakan, masih memiliki surplus daya sebesar 210 MW atau 14,8 persen dari total kapasitas daya mampu sub sistem Lampung per Oktober 2022. Itu juga ditopang bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 39 persen.

Bauran pembangkit EBT di Provinsi Lampung imbuhnya, telah mencapai 39 persen. Presentase itu menjadikan Lampung sebagai provinsi dengan bauran pembangkit listrik terhijau di Sumatra.

Sindu menjelaskan, di Lampung akan memiliki tujuh unit Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH). Dari total tersebut, dua unit telah beroperasi, dua unit dalam progres pembangunan konstruksi, dan tiga unit masih dalam proses perizinan.

“Hal ini menunjukan bahwa PLN berkomitmen untuk menyerap energi baru terbarukan dalam subsistem kelistrikan di Lampung,” tegasnya. 

3. Perlu kolaborasi tingkatkan energi listrik di Lampung

Rasio Desa Berlistrik Lampung Capai 99,43 Persen, tapi ada TantanganPLN UID Lampung merujuk program kerja turut mendorong percepatan pembangunan infrastruktur kelistrikan hingga pelosok. (Dok. PLN UID Lampung).

Bauran pembangkit EBT telah mencapai 39 persen dari seluruh populasi pembangkit PLN di Lampung disoroti Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim. Menurutnya itu merupakan kabar yang menggembirakan.

"Kita perlu terus bergandeng tangan untuk meningkatkan energi listrik di provinsi Lampung. Saya berharap sumber energinya terutama EBT dapat bertambah lagi," ujarnya

Dia mengajak kepada seluruh masyarakat Lampung agar bersama-sama menghemat pemakaian energi fosil. "Energi fosilnya diawet-awet, supaya anak cucu kita dapat menikmati energi tersebut. Karena bukan hanya kita yang butuh, tetapi mereka juga akan membutuhkannya," kata Nunik sapaan akrabnya.

Ia juga mengapresiasi kinerja PLN terutama keberhasilan melistriki desa-desa di Provinsi Lampung tergolong 3T (Terluar, Terdepan dan Terpencil) dengan segala tantangannya.

Baca Juga: Kamu Perlu Tahu, Ini Empat Golongan Pelanggaran Penggunaan Listrik

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya