Cerita Warga Kelumbayan Tanggamus Bahagia Menara BTS Beroperasi

Dulu 'cari' sinyal ke dataran tinggi hingga ke tepi pantai

Tanggamus, IDN Times – Komunikasi melalui jaringan telepon seluler lancar tanpa terkendala sinyal sudah lama dinantikan warga Pekon (desa) Napal, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus.

Penantian bertahun-tahun itu akhirnya terwujud. Bupati Tanggamus, Dewi Handajani, meresmikan Menara Base Transceiver Station (BTS) di Pekon Napal, Sabtu (14/8/2021). BTS tersebut dibangun oleh Telkomsel.

Berikut IDN Times rangkum cerita warga pekon Napal dan pemerintah setempat terkait beroperasinya BTS yang sudah lama dinantikan.

1. Cari ‘sinyal’ ke desa lain hingga tepi pantai

Cerita Warga Kelumbayan Tanggamus Bahagia Menara BTS BeroperasiPantai Uluwatu, Bali (IDN Times/Lia Hutasoit)

Syafe’i (51), warga Pekon Napal, Kecamatan Kelumbayan mengatakan, sebelum BTS diresmikan, banyak warga setempat sudah memiliki telepon gengam. Malang, kecamatan setempat belum terjangkau sinyal telepon genggam.

“Untuk menelepon saja terpaksa kami ke Kecamatan Kelumbayan Barat. Jarak sekitar 5 kilometer dari kecamatan Kelumbayan.

Cara lain dilakukan warga agar dapat berkomunikasi melalui telepon gengam imbuh Syafe’I mencari dataran tinggi dan tepi pantai. Tak pelak, kondisi di desa tak ada jaringan telekomunikasi membuat warga seolah terisolir,” kata Mursal.

2. Kecamatan Kelumbayan kaya potensi

Cerita Warga Kelumbayan Tanggamus Bahagia Menara BTS BeroperasiLumba-lumba Teluk Kiluan (Instagram/fahmimahfuzh)

Camat Kelumbayan, Nauval Sahri mengatakan, wilayah Kecamatan Kelumbayan memang belum mempunyai jangkauan sinyal yang baik karena belum memiliki BTS.

Padahal Kecamatan Kelumbayan ini kaya akan potensi. Tetapi sinyal telepon saja tidak ada,” ujarnya.

Nauval mewakili masyarakat Kelumbayan mengucapkan terima kasih kepada bupati Tanggamus dan PT Telkomsel serta OPD terkait yang telah mengusulkan dan membangun tower BTS di Kecamatan Kelumbayan. Menurutnya keberadaan tower BTS tersebut telah lama didambakan oleh masyarakat Kelumbayan, agar dapat menikmati layanan telekomunikasi seluler, sebagaimana yang dinikmati masyarakat pada umumnya.

“Peresmian ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dari masyarakat Kelumbayan, karena telah dapat menikmati layanan telekomunikasi seluler. Saat ini nasih terdapat 2 pekon yang belum terakses telekomunikasi yakni Pekon Umbar dan sebagian Pekon Paku,” ujarnya.

Baca Juga: Polres Tanggamus Indenfikasi Mayat Dalam Plastik Ikan, Punya Konter HP

3. Berbasis 2G dan 4G

Cerita Warga Kelumbayan Tanggamus Bahagia Menara BTS BeroperasiIlustrasi 4G. (selular.id)

Supervisor Distrik Telkomsel Wilayah Lampung, Rizal Antori, mewakili Branch Manajer Telkomsel Lampung, Embun Romyanto, menyampaikan, tower BTS dibangun di Pekon Napal tersebut adalah site Telkomsel berbasis 2G dan 4G. Selain dapat digunakan untuk menelepon, juga untuk mengakses internet.

Coverage area BTS selain Pekon Napal, juga di Pekon Negeri Kelumbayan, Pekon Susuk, Pekon Unggak, dan Pekon Penyandingan.

“Keberadaan site Telkomsel tersebut untuk memberikan akses telekomunikasi dan memperkuat tranformasi digital, serta membuka peluang dan kesempatan kepada masyarakat dalam memanfaatkan teknologi komunikasi digital untuk kemajuan di setiap aspek kehidupan,” katanya.

4. Akses telekomunikasi berikan multiplier effect

Cerita Warga Kelumbayan Tanggamus Bahagia Menara BTS Beroperasifreepik.com/tirachard

Bupati Tanggamus Dewi Handajani, menyampaikan, mengapresiasi berdirinya Tower BTS di Kecamatan Kelumbayan tersebut. Hal itu sudah sangat dinantikan oleh masyarakat.

“BTS ini juga bisa dianggap sebagai hadiah HUT RI ke 76. Terkait masih adanya pekon yang belum terakses atau belum menerima sinyal dengan baik, kami berharap agar kondisi tersebut menjadi perhatian pihak Telkomsel, dan ke depannya dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Menurut Dewi, adanya akses telekomunikasi mampu memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat, dan memberikan multiplier effect. Harapannya, masyarakat Kelumbayan mendapatkan kesempatan yang sama dengan masyarakat lainnya, untuk mengakses dan memanfatkan telekomunikasi.

5. Ada rencana bantuan internet desa di 70 titik

Cerita Warga Kelumbayan Tanggamus Bahagia Menara BTS BeroperasiKepala Desa Kadirejo, Riyadi melakukan pengecekan kabel panel surya yang digunakan untuk memasok listrik jaringan internet nirkabel SuryaNett di atap kantor balai desa, 3 November 2020. Listrik dari tenaga surya ini digunakan untuk mendukung jaringan internet yang kerap terkendala ketika terjadi pemadaman arus listrik. Pembagunan SuryaNett menjadi bagian kebutuhan internet masyarakat desa secara agar berdikari baik secara ekonomi maupun literasi. IDN Times/Dhana Kencana

Dewi mengatakan, selama ini Pemkab Tanggamus terus berupaya akses telekomunikasi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Tanggamus. Caranya, mengusulkannya kepada provider maupun kepada pemerintah melalui BAKTI (Badan Aksesibiltas Telekomunikasi dan Informasi) Kementerian Kominfo.

“Atas usulan ke BAKTI, akan diberikan bantuan Internet Desa sebanyak 70 titik di empat kecamatan, yakni Pematangsawa, Kelumbayan, Kelumbayanbarat dan Cukuhbalak. Namun baru 28 yang akan direalisasikan dalam waktu dekat ini,” katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tanggamus, Sabaruddin menjelaskan, pihaknya terus mengupayakan agar seluruh wilayah Tanggamus terbebas dari blankspot. Dibangunnya tower BTS di Pekon Napal ini, menjawab kebutuhan masyarakat akan sinyal seluler di wilayah Kelumbayan.

Sebelumnya pembangunan tower ini direncanakan di tahun 2019, satu paket dengan tower BTS di Pekon Tengor, Kecamatan Cukuhbalak yang merupakan program CSR dari Telkomsel.

“Tentunya upaya ini akan terus kita lakukan, dan kita berharap kepedulian serta dukungan semua pihak, agar para provider dapat mengembangkan jaringannya ke wilayah-wilayah terpencil di Kabupaten Tanggamus, agar Tanggamus bebas blankspot,” kata Sabaruddin.

Baca Juga: Hore! PLN akan Hadirkan ‘Terang’ di 8 Desa Pematang Sawa Tanggamus

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya