Akhirnya, Warga Tiga Desa di Tanggamus Menikmati ‘Terang’ dari PLN

Bupati resmikan penyalaan perdana listrik desa

Tanggamus, IDN Times – Bupati Tanggamus Dewi Handajani meresmikan penyalaan perdana listrik desa serentak. Kegiatan ini dipusatkan di Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan akhir pekan lalu.

Tanda dimulainya aliran listrik di wilayah tersebut menjangkau dusun tiga desa di dua Kecamatan Kabupaten Tanggamus. Rinciannya, Dusun di Pekon Umbar Kecamatan Kelumbayan serta Pekon Tanjungraja dan Pekon Gedung di Kecamatan Cukuhbalak sebelumnya belum tersentuh jaringan listrik PLN.

Program Listrik Desa digagas PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Lampung.

Baca Juga: Cerita Warga Kelumbayan Tanggamus Bahagia Menara BTS Beroperasi

1. Rasio elektrifikasi Tanggamus di atas 90 persen

Akhirnya, Warga Tiga Desa di Tanggamus Menikmati ‘Terang’ dari PLNIlustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Bupati Dewi Handajani mengapresiasi program Listrik Desa digagas PLN yang telah merealisasikan usulan dan permohonan yang sudah diajukan oleh masyarakat pekon. Ia juga mengapresiasi antusiasme warga setempat bergotong royong membuka badan jalan atau membangun jembatan, guna membantu petugas PLN dalam pembangunan jaringan listrik.

Bupati berharap ke depannya, melalui Program Indonesia Terang dari pemerintah, seluruh wilayah pekon dan dusun se-Kabupaten Tanggamus dapat menikmati jaringan listrik PLN.

Dewi menambahkan, Pemkab Tanggamus juga terus berupaya meningkatkan Rasio Elektrifikasi di kabupatan setempat. Saat ini pembangunan jaringan listrik di Tanggamus telah mencapai Rasio Elektrifikasi di atas 90 persen dan ditargetkan 2023 mencapai 100 persen.

2. Bencana alam kerap merusak jaringan listrik

Akhirnya, Warga Tiga Desa di Tanggamus Menikmati ‘Terang’ dari PLNKondisi longsor terjadi di Jalinbar ruas Kecamatan Semaka, Tanggamus, Selasa (4/8/2020). (Istimewa/IDN Times)

Bupati berharap PT PLN terus berupaya meningkatkan keandalan jaringan listrik. Selain itu, semangat membenahi dan memperbaiki kerusakan jaringan listrik akibat fenomena alam seperti pohon tumbang, banjir, tanah longsor dan lainnya.

“Hampir seluruh wilayah Tanggamus adalah daerah rawan bencana. Kepada OPD terkait termasuk Camat, agar dapat membantu dan memfasilitasi segala kebutuhan administrasi dan persyaratan lingkungan, agar permasalahan terkait lahan yang terpakai untuk jaringan listrik dapat terselesaikan,” tegasnya.

Dewi juga berpesan ke masyarakat agar memanfaatkan dengan baik akses listrik yang ada. Masyarakat yang saat ini telah mendapat akses listrik hendaknya bersyukur, karena masih banyak warga pekon lain yang belum terjangkau dan mandapatkan akses listrik.

3. Hadirkan ‘terang’ 8 desa di dua kecamatan

Akhirnya, Warga Tiga Desa di Tanggamus Menikmati ‘Terang’ dari PLNPT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mempercepat pembangunan infrastruktur listrik senilai Rp61 miliar untuk menghadirkan terang ke delapan desa di Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, Lampung. (Dok. PLN)

PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mempercepat pembangunan infrastruktur listrik senilai Rp61 miliar. Pembangunan itu bertujuan menghadirkan ‘terang' di delapan desa Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Delapan desa tersebut yaitu, Teluk Brak, Karang Brak, Tirom, Way Asahan, Kaur Gading, Way Asahan, Tampang Tua dan Tampang Muda. Untuk melistriki delapan desa tersebut, PLN akan membangun jaringan listrik sepanjang 60 kilometer.

“Ada potensi sekitar 2.500 calon pelanggan untuk desa yang akan dibangun infrastruktur listrik di Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus,” terang General Manager PLN Lampung, I Gede Agung Sindu Putra dalam pernyataan tertulis, Senin (9/8/2021).

Menurut Gede, konstruksi jaringan listrik bukan tanpa tantangan. Pasalnya, desa-desa tersebut memiliki letak geografis yang berada di antara perbukitan, akses jalan yang tidak layak untuk mobilisasi material, serta berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS).

Pembangunan jaringan listrik dilakukan tidak melalui rute jalan yang sudah ada, namun melalui rute baru yang menghubungkan antara bukit ke bukit. “Kami membangun jaringan listrik di sini bukan melalui rute jalan biasa, namun kami melalui rute baru. Hal ini dilakukan selain untuk memangkas jarak, juga dikarenakan untuk menghindari masuknya jaringan listrik ke TNBBS,” jelasnya.

Baca Juga: Hore! PLN akan Hadirkan ‘Terang’ di 8 Desa Pematang Sawa Tanggamus

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya