Kasus COVID-19 Bandar Lampung Naik, BOR Rumah Sakit Kini 16 Persen

11 Feb 2022, 15:27 WIB

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah pusat telah meminta pemerintah daerah bersiap menghadapi lonjakan kasus COVID-19 di awal 2022. Persiapan tersebut berupa penyediaan fasilitas, peralatan, hingga tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit rujukan COVID-19.

Menindaklanjuti perintah tersebut, Wali Kota (Wako) Bandar Lampung, Eva Dwiana, telah memeriksa ke beberapa rumah sakit untuk melihat persiapan menghadapi lonjakan COVID-19. Ia mengklaim Bandar Lampung sudah siap dengan kemungkinan lonjakan kasus tersebut.

1. Persentase Bed Occupancy Rate (BOR) Bandar Lampung

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Juru Bicara Satgas COVID-19 Bandar Lampung, Ahmad Nurizki Erwandi mengatakan, persentase BOR di Kota Bandar Lampung per 10 Februari 2022 beraa di angka 16,03 persen. Jumlah BOR itu berasal dari 12 rumah sakit rujukan COVID-19 di Bandar Lampung.

“Sehingga dari total BOR yang berjumlah 661 tempat tidur, sudah terpakai sebanyak 106 tempat tidur,” katanya, Jumat (11/2/2022).

Ia menambahkan, tempat tidur yang sudah terisi banyak ada di Rumah Sakit Urip Sumoharjo. “Mungkin karena mereka memiliki ketersediaan terbanyak dari rumah sakit lainnya, yaitu 149 tempat tidur dan terpakai sebanyak 25 tempat tidur,” ungkapnya.

2. Pasien COVID-19 mencapai 641 orang sepanjang 2022

Kadiskominfo Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki Erwandi. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Rizki, sapaan akrab Jubir Satgas COVID-19 ini melanjutkan, 91 dari 106 orang yang dirawat di rumah sakit merupakan warga Bandar Lampung. Ia juga mengatakan, jumlah pasien COVID-19 sedang isolasi mandiri di rumah ada 550 orang.

“Selebihnya masyarakat luar Kota Bandar Lampung yang memang ingin melakukan isolasi di rumah sakit kota. Total kasus positif di Bandar Lampung mulai 1 Januari 2022 sebanyak 641 orang,” imbuhnya.

3. Persiapan rumah sakit kota hadapi lonjakan COVID-19

RSUD A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Plt Direktur RSUD A Dadi Tjokrodipo, dr Yunita Tricia menyebutkan, jumlah tabung oksigen terisi yang ada saat ini adalah 17 tabung dari 262 tabung.

“Tapi ini bisa dianggap mencukupi, Insya Allah kita sudah well prepared, karena ini sudah lonjakan kedua setelah Juli-Agustus 2021,” katanya.

Selain itu, jumlah kamar juga tersedia banyak. Dari 36 total kamar yang dimiliki RSUD A Dadi Tjokrodipo, baru terpakai sebanyak empat tempat tidur.

“Satu orang positif, dan 3 orang masih menunggu hasil. Tenaga kesehatan di rumah sakit kita juga sudah siap akan lonjakan. Nakes yang berjaga di ruang isolasi cuma 2 kamar, dan itu berganti shift tiap 14 hari,” katanya.