Jemput Bola, Dukcapil Rekam KTP ODGJ Meski hanya Satu Orang

04 Jun 2025, 05:01 WIB

Muhaimin Abdullah

Gedung satu atap Pemkot Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin).

Intinya sih...

Dukcapil Bandar Lampung genjot perekaman KTP elektronik, termasuk untuk disabilitas, lansia, dan ODGJ.
Pendekatan jemput bola dilakukan untuk memastikan hak identitas warga terdata secara resmi.
Kolaborasi dengan Dinas Sosial untuk mendata kelompok khusus agar data valid dan semua terlayani.

Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Bandar Lampung terus menggenjot perekaman KTP elektronik di Kota Tapis Berseri.

Kadisdukcapil Bandar Lampung, Febriana mengatakan, perekaman KTP tidak hanya menyasar warga umum. Layanan ini juga menyentuh kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, hingga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

"Untuk disabilitas, ODGJ, dan lansia, kita tetap lakukan perekaman. Kalau mereka tidak bisa datang langsung, kami yang datangi, walaupun cuma satu orang," ujarnya, Selasa (3/6/2025).

1. Jemput bola untuk pelayanan

Kadisdukcapil Bandar Lampung, Febriana. (IDN Times/Muhaimin)

Menariknya, Dukcapil Bandar Lampung tak segan melakukan pendekatan jemput bola meskipun hanya ada satu orang yang perlu dilayani.

"Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh warga, termasuk yang berada dalam kondisi terbatas, tetap memiliki hak identitas dan terdata secara resmi," ujar Febriana.

2. Kolaborasi dengan dinas sosial

ilustrasi kolaborasi ide (Pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Dalam proses pendataan dan perekaman, Febriana mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan dinas sosial. Kolaborasi ini penting untuk menjangkau warga dengan kondisi khusus yang sering kali luput dari proses administrasi kependudukan.

"Kita gandeng dinas sosial untuk mendata kelompok disabilitas dan ODGJ. Tujuannya agar data valid dan semua bisa terlayani," jelasnya.

3. Perekaman sudah capai 99 Persen

ilustrasi persentase (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dari total jumlah penduduk Kabupaten Way Kanan yang mencapai 1.077.000 jiwa, sebanyak 771.000 jiwa telah melakukan perekaman KTP elektronik. Artinya, progres perekaman sudah menembus lebih dari 99 persen.

"Yang belum hanya tinggal sekitar 0,90an persen lagi. Kami optimis bisa tuntaskan semuanya, termasuk kelompok rentan," tambahnya.

Upaya ini menjadi bukti layanan publik tak boleh memandang sebelah mata kelompok minoritas, termasuk ODGJ yang kerap kali tak terdata dalam sistem administrasi negara.