Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Jawaban Bacarek Unila Ketika Ditanya Bagaimana Cara Menolak Suap

Penyampaian visi misi Bacarek Unila 2023-2027. (Youtube/TIK Unila)
Penyampaian visi misi Bacarek Unila 2023-2027. (Youtube/TIK Unila)

Bandar Lampung, IDN Times - Perwakilan dari Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia Lampung, Mutia Jaya Singa, sekaligus dosen di Fakultas Pertanian Universitas Lampung melihat pemimpin sebagai pijakan utama dalam sebuah lembaga, termasuk universitas.

Namun apa jadinya jika pimpinan harus tercekat dalam kondisi di mana ia ditawari oleh berbagai pihak untuk berlaku tidak bersih, misalnya berperilaku korupsi, suap, gratifikasi, dan sebagainya.

“Seperti di dalam kampus ini saja, tidak mungkin rektor yang lama (Karomani) itu bekerja sendiri (dalam kasus suap PMB Unila 2022). Pasti ada saja orang-orang yang memiliki visi sama dengan beliau. Maka saya ingin tahu bagaimana cara bakal calon rektor menolak praktik tak bersih itu,” kata Mutia di acara Penyampaian Visi Misi Bacarek Unila 2023-2027, Selasa (20/12/2022).

1. HP dari KPK akan menghilangkan potensi praktik tak bersih

Bacarek Unila, Murhadi. (Youtube/TIK Unila)
Bacarek Unila, Murhadi. (Youtube/TIK Unila)

Menanggapi hal tersebut, Bacarek dari Fakultas Pertanian, Murhadi mengatakan jabatan tertinggi dalam lembaga seperti rektor memang sangat berat dan rentan karena ada saja akan datang dengan membawa jabatannya.

“Misalnya nanti ada sekelik datang, pejabat pakai seragam lengkap datang, atau pengusaha kaya. Jadi memang ke depan itu nanti kita (pimpinan) akan dikasih HP oleh KPK dimana di dalamnya sudah terinstal program yang membuat kita tak bisa macam-macam di sana,” katanya.

Sehingga ia yakin dengan begitu dirinya tidak akan berbuat curang ke depannya. Tak hanya rektor mendatang, ponsel istri rektor pun akan dilakukan hal sama. Sehingga potensi tersebut dapat diminimalisasi.

“Ini memang benar ya adanya, ke depan pimpinan akan dapat itu jadi bukan bayangan saya saja. Terus saya juga akan buat pengingat atau tanda seperti kliping tentang kejadian masa lalu,” imbuhnya.

2. Zona integritas sampai percepatan pengumuman PMB

Bacarek Unila, Marselina. (Youtube/TIK Unila)
Bacarek Unila, Marselina. (Youtube/TIK Unila)

Sedangkan Bacarek dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Marselina berpendapat, leadership kuat akan bisa mengambil lagi kepercayaan publik terjadap Unila. Selain itu, ia akan berlaku profesional dan transparan terhadap apapun termasuk keuangan.

“Kita juga akan daftarkan Unila ke KPK untuk zona integritas. Ada beberapa unit atau lembaga di bawah Unila yang dibina oleh KPK, melalui zona integritas nanti ada wajib zona bebas korupsi dan bebas pungli,” katanya.

Tak hanya itu, untuk menghilangkan potensi pengaruh oknum untuk melakukan gratifikasi pada penerimaan mahasiswa baru ia akan mempersingkat pengumuman dari kampus setelah nama muncul.

“Supaya gak masuk angin, nama-nama mahasiswa baru gak usah lama-lama diumumkannya. Kita dapat nama siang jam 1, jam 2 langsung kita publish, karena kalau besoknya bisa masuk angin. Bahaya,” imbuhnya.

3. Menghilangkan budaya gratifikasi dari tingkat kecil

Bacarek Unila, Suharso. (Youtube/TIK Unila)
Bacarek Unila, Suharso. (Youtube/TIK Unila)

Bacarek dari FMIPA, Suharso mengatakan hal tersebut memang sering kali ditemukan dalam lingkungan kampus salah satunya hal-hal kecil seperti saat ujian atau sidang mahasiswa.

“Contohnya saat ujian, mahasiswa menyediakan snack. Itu sebenarnya pernah kita larang saat saya jadi dekan dan saya ganti dengan dana PNBP fakultas. Mungkin dosen dan mahasiswa berfikir ini kecil, tapi ini bisa dilihat sebagai upaya gratifikasi,” katanya.

Sehingga ia menyampaikan mulai dari hal kecil tersebut, ia akan melarang kegiatan pemberian langsung dari mahasiswa tersebut. Namun dengan memberikan solusi seperti menyediakan konsumsi dari universitas.

4. Contoh dari pimpinan

Bacarek Unila, Nairobi. (Youtube/TIK Unila)
Bacarek Unila, Nairobi. (Youtube/TIK Unila)

Terkait masalah potensi korupsi, suap, gratifikasi dan lainnya, Bacarek dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nairobi mengatakan pimpinan akan memberikan contoh terlebih dahulu agar tak muncul praktek-praktek seperti itu.

“Yang penting contoh dari pimpinan gimana. Gimana mau jalan kalau pimpinan ga memberi contoh. Misalnya jam kedatangan, gimana karyawan mau datang jam 8 kalau pimpinan masuk jam 10. Juga harus lebih sore pulangnya dari karyawannya,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rohmah Mustaurida
Martin Tobing
Rohmah Mustaurida
EditorRohmah Mustaurida
Follow Us