Hadiri Ijtima Ulama 2025, Bupati Lampung Selatan Soroti Lonjakan UMKM

Rangkaian acara dimulai pada hari pertama dengan pelaksanaan salat Jumat berjamaah yang dipusatkan di kawasan Kota Baru, Kecamatan Jati Agung. Sejumlah tokoh nasional tampak berada di saf depan, di antaranya Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Menko Pangan RI Zulkifli Hasan, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, serta Gubernur Bengkulu Helmi Hasan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar didaulat menjadi khatib salat Jumat. Dalam khutbahnya, ia mengajak umat Islam menjadikan pertemuan ini sebagai ruang memperkokoh persaudaraan dan memanjatkan doa bersama demi keselamatan bangsa. Ia juga menegaskan pentingnya menjadikan Tabligh Akbar sebagai momentum memperkuat nilai keislaman di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

“Kita berkumpul di sini bukan sekadar memenuhi agenda, tetapi memohon keselamatan negeri, memperbaiki diri, dan mempererat ukhuwah,” ujarnya di hadapan jemaah.

Selain menjadi pusat kegiatan keagamaan, Ijtima Ulama Dunia 2025 membawa dampak ekonomi cukup signifikan bagi warga sekitar. Ribuan jemaah berdatangan membuat kawasan Kota Baru kembali hidup hingga malam, dengan meningkatnya aktivitas perdagangan dan mobilitas masyarakat.

Bupati Lampung Selatan Radityo Egi menyambut positif gelaran internasional tersebut. Menurutnya, selain menguatkan persatuan umat melalui doa dan zikir, kegiatan berskala besar seperti ini mampu membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Lampung Selatan. Pemerintah daerah juga mencatat lonjakan aktivitas UMKM, transportasi, hingga perhotelan selama acara berlangsung.

Egi menyebut, pergerakan ribuan jemaah memberikan dorongan besar bagi usaha kecil warga yang sebelumnya jarang tersentuh pengunjung. Mulai dari pedagang makanan, penyedia transportasi lokal, hingga pelaku UMKM merasakan lonjakan pendapatan selama pelaksanaan Ijtima Ulama unia 2025.

Sementara itu, salah satu warga Kota Baru, Wanda yang merasakan dampak ekonomi secara langsung mengaku usahanya meningkat drastis sejak hari pertama Ijtima dimulai.

“Yang tadinya bukan pedagang jadi berdagang. Mau beli ini dan itu ada. Yang tadinya sepi, sekarang ramai sampai malam,” tuturnya.