Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Lampung, Ismen Mukhtar menjelaskan, terkait kasus COVID-19 yang tinggi menjadi pertanda baik jika itu disebabkan oleh tingginya upaya tracing dan testing pada orang yang melakukan kontak erat pada pasien COVID-19.
Namun, jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 sementara tracing, testing dan treatment-nya rendah, itu pertanda buruk.
"Kasus tinggi di Lampung bukan karena tingginya tracing dan testing. Karena kalau itu tinggi, dua tiga minggu kasus turun. Paling gak satu dua kali inkubasi kasus segera turun dan cara itu bisa dipertahankan," tuturnya.
Namun Ismen meminta jangan menyembunyikan kenaikan kasus demi membuat citra baik di daerah tersebut. Sebab itu akan berbahaya dan menjadi sumber penularan bom waktu.
"Kalau kita buat sekarang seakan-akan kasus tidak ada karena tidak melakukan pelacakan ini kasus tidak akan turun di populasi tapi ketemunya nanti di rumah sakit jadi kasus berat," jelasnya.