Bandar Lampung, IDN Times - Matahari petang perlahan hilang dan mulai berganti gelap. Sayup-sayup dari luar rumah terdengar suara lantunan lagu bersumber dari televisi, suaranya sedikit terhalang rerintikan hujan menghujam salah satu atap rumah berada di ujung Gang Raja Ratu Residence Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.
Rumah itu miliki Sunarto dan keluarga, bangunan tipe ukuran 36 tersebut dihuni bersama sang istri serta 2 putrinya. Ruang tamu tak begitu luas dilengkapi televisi di salah satu sudut serta kasur lantai terbentang, cukup membuat keluarga itu marasa nyaman untuk sekadar menghabiskan sedikit waktu bersama berbagai kisah pascamenjalani aktivitas sehari penuh.
Rutinitas itu kini sedikit terusik, seiring kebijaksanaan pemerintah menerapkan Analog Switch Off (ASO) atau migrasi siaran televisi analog beralih ke digital. Itu dikarenakan sebagian tayangan biasa menghiasi kini menghilang.
"Kita sekeluarga kebiasaan ya begini, sering kumpul-kumpul bareng habis salat Magrib buat sekadar cerita-cerita ditemani nonton TV. Tapi dari kemarin ada beberapa siaran channel yang hilang, kalau kata anak-anak harus pakai alat biar TV-nya digital," curhat Sunarto saat ditemui IDN Times di rumahnya, Jumat (12/11/2022).