Eva Dwiana menawarkan kerja sama persoalan sampah dan penyediaan air bersih, termasuk skema KPBU SPAM Way Rilau.
Pemkot Bandar Lampung berencana membangun embung di Hajimena, Kecamatan Natar, untuk mengendalikan banjir.
Bupati Radityo Egi Pratama siap berkolaborasi dalam pengelolaan sampah dan pembangunan embung sebagai prioritas.
Lampung Selatan, IDN Times - Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama dan Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, bekerja sama mengatasi pengelolaan sampah, penyediaan udara bersih dan pengendalian banjir.
Dalam pertemuan di ruang kerja Bupati Lampung Selatan, Wali Kota Bandar Lampung yang akrab disapa Bunda Eva menekankan pentingnya sinergi dalam pengelolaan sampah, mengingat volume sampah setiap hari terus meningkat.
Eva mengatakan, pengelolaan ini bisa terealisasi Pemkab Lampung Selatan maupun Pemkot Bandar Lampung akan sama-sama mendapatkan manfaatnya. Menurutnya, selain persoalan sampah, Eva juga menawarkan potensi kerja sama di bidang penyediaan air bersih melalui skema KPBU SPAM Way Rilau, yang memiliki kapasitas produksi hingga 750 liter per detik.
"Proyek ini diarahkan untuk memperluas jaringan distribusi air bersih, khususnya di wilayah Natar," ujarnya.
Tidak hanya itu, menurut Eva, penanganan banjir juga menjadi fokus kerja sama. Ia menyampaikan, Pemkot Bandar Lampung berencana membangun embung di Hajimena, Kecamatan Natar, seluas 1–2 hektare, yang diharapkan dapat mengendalikan banjir sekaligus menjadi ikon kolaborasi dan destinasi wisata.
Eva berharap pembahasan teknis segera dilakukan antar sekretaris daerah (Sekda) kedua daerah agar manfaatnya bisa dirasakan bersama.
“Mudah-mudah dengan rencana kolaborasi ini, Lampung Selatan dan Bandar Lampung bisa terbebas dari banjir. Kita bersinergi agar pintu gerbang Sumatera ini menjadi lebih baik,” kata Eva.
Bupati Radityo Egi Pratama menyambut baik seluruh usulan kerjasama tersebut. Ia mengumumkan jajaran Pemkab untuk segera berkoordinasi guna merumuskan konsep pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami siap berkolaborasi. Kalau memungkinkan, kita memprioritaskan pembangunan embung terlebih dahulu, mengingat musim hujan sudah semakin dekat,” kata Egi.
Kedua kepala daerah sepakat agar pembahasan selanjutnya dilakukan secepatnya, termasuk penentuan prioritas program, demi kebaikan masyarakat dan kemajuan wilayah perbatasan kedua daerah.