RUU Kesehatan Disahkan, Ketua IDI Lampung: Tak Jawab Tantangan Medis
Soroti pemberdayaan tenaga medis asing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Lampung, dr Josi Harnos menyoroti pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan menjadi Undang-Undang (UU).
Menurut dr Josi, pengesahan UU Kesehatan tersebut diyakini tidak mampu mengakomodir sekaligus menjawab tantangan kebutuhan masyarakat maupun para tenaga medis di kemudian hari. Salah satunya semisal, memberi karpet merah bagi tenaga dan investasi asing di dunia kesehatan Tanah Air.
"Ini pendapat saya sebagai seorang dokter. Misalnya seperti dokter, perawat, bidan asing itu diperbolehkan masuk ke Indonesia untuk bekerja sebagai tenaga medis. Apakah mereka akan bekerja dengan persyaratan yang baik?," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (12/7/2023).
Baca Juga: H+1 Pasca Clean Up Pantai Sukaraja oleh Pandawara, Masih Banyak Sampah
1. Pemberdayaan tenaga medis asing di Tanah Air rentan mis diagnosa dan mal praktik
Sebagaimana salah satu penganalogian, dr Josi mempertanyakan kemampuan dokter asing dalam menjalin komunikasi dengan pasien-pasien di Indonesia. Apakah kondisi tersebut bakal mewajibkan setiap individu pasien, harus cakap berbahasa Inggris untuk mengakses layanan kesehatan.
"Ini apa tidak rentan terjadi mis diagnosa? Rentan. Rentan tidak terjadi mal praktik? Rentan. Artinya, kalau tidak dipersiapkan sangat disayangkan. Saya pribadi tidak merasa terancam dengan keberadaan mereka, tapi yang saya pikirkan bagaimana masyarakat kita," imbuhnya.
Termasuk, ihwal bakal penempatan kebutuhan tenaga medis asing tersebut akankah sebatas menjangkau kota-kota besar. Maka menurutnya, tenaga para dokter dan perawat lokal tak kalah hebat dan masih sangat bisa diandalkan.
"Lalu bagaimana tarif mereka (tenaga medis asing)? Mau tidak pakai BPJS? Jangan orang asing mau bekerja pakai dolar, tapi tenaga kita pakai BPJS. Sesederhana itu tidak terjawab tantangannya," sambung dia.
Baca Juga: Puskesmas Way Halim II Inisiasi Layanan Kesehatan Ramah Disabilitas