Tumpukan Sampah jadi Sandaran Kapal, Nelayan Tak Mau Dermaga Beton
Nelayan mau pemerintah buat pantai buatan alih-alih dermaga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Keberadaan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja Bandar Lampung rupanya memiliki peran tersendiri bagi warga sekitar khususnya masyarakat mata pencaharian sebagai nelayan.
Tumpukan sampah melandai dari tepi laut sampai perairan ini seolah menjadi “pantai buatan” bagi nelayan untuk menyandarkan perahu mereka. Pasalnya, hampir semua perahu nelayan di Pantai Sukaraja berbahan fiber.
Maryudi, warga sekaligus nelayan di Pantai Sukaraja menjelaskan, berbeda dengan kapal kayu besar, perahu fiber tak bisa disandarkan di atas air. Perahu fiber harus memiliki penahan seperti pasir pantai atau batu untuk bersandar.
Baca Juga: Puskesmas Way Halim II Inisiasi Layanan Kesehatan Ramah Disabilitas
1. Nelayan tak mau jika pemerintah membuat dermaga berbentuk cor-coran
Maryudi mengatakan jika memang pemerintah ingin menata Pantai Sukaraja membuat dermaga, ia keberatan jika dermaga tersebut berbentuk corcoran atau beton karena kapal tak bisa bersandar.
“Kalau mau dibuat dermaga ya harus seperti pantai aja gitu. Karena kalau dermaga, perahu ga bisa naik. Jadi gak perlu pakai beton cor-coran -atau tangga. Penginnya berbentuk seperti pantai asli saja,” ujar Maryudi, Rabu (12/7/2023).
Ia juga mengatakan keberadaan sampah ini juga secara tak langsung berfungsi sebagai sandaran perahu bagi nelayan ikan di Pantai Sukaraja, sehingga meski ada kegiatan bersih-bersih pantai bersama Pandawara pada Senin (10/7/2023) lalu, pengangkutan sampah tak seratus persen dilakukan sehingga masih bisa untuk bersandar kapal.
“Walau dibesihkan tapi kan masih sisa (sampahnya). Masih bisa untuk bersandar kapal,” katanya.
Baca Juga: RUU Kesehatan Disahkan, Ketua IDI Lampung: Tak Jawab Tantangan Medis