5 Makanan Sebaiknya Dihindari Penyandang Autisme!

Siapa sangka, jika salah satu pemanis selalu ada di setiap campuran minuman dan masakan ini merupakan salah satu zat harus dihindari para penyandang autisme.

Dikarenakan metabolisme tubuh mereka yang rendah mencerna makanan atau minuman mengandung kadar gula, seringkali membuat kadar insulin mereka menjadi tinggi, atau bisa disebut sebagai Hyperinsulinemia.

Selain itu, menjaga asupan gula bagi penyandang autisme dilakukan guna mengontrol gejala hiperaktif biasanya terjadi setelah mengonsumsi makanan yang manis.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, gluten merupakan salah satu zat tidak dapat diserap secara sempurna ke dalam tubuh mereka. Jika anak autisme memakan makanan mengandung gluten, maka gluten yang tidak tercerna secara sempurna akan berubah menjadi peptida atau Opioid Gliadomorphin.

Kadar opioid ini diduga akan keluar dari usus halus dan masuk ke aliran darah menuju ke otak. Hal inilah yang pada akhirnya akan menimbulkan gangguan syaraf pada anak autisme. Maka dari itu, hindari makanan tinggi gluten seperti roti, sereal, pasta, dan kue.

Baik anak-anak dan bahkan orang dewasa sekalipun pastinya dianjurkan untuk konsumsi minuman satu ini. Susu merupakan minuman kaya akan kalsium dan baik untuk tubuh kita, tapi tidak bagi anak autisme.

Dilansir dari laman Amen Clinics, susu mengandung kasein (Senyawa protein terkandung di dalamnya). Anak penyandang autisme biasanya memiliki masalah dalam pencernaannya, sehingga apabila senyawa protein seperti kasein tidak sepenuhnya tercerna, maka akan mengakibatkan maag, sakit perut, atau bahkan masalah pencernaan serius.

Selain itu, kasein dalam susu memiliki efek mirip seperti morfin dan obat-obatan penenang bagi anak autisme, sehingga berdampak buruk bagi daya konsentrasinya.

Imunitas tubuh penyandang autisme berbeda-beda, namun ada baiknya mencari tahu adakah makanan memicu reaksi alergi pada mereka atau tidak.

Misalnya, anak kekurangan enzim Phenol Sulfurtransferase akan menjadi sensitif terhadap makanan mengandung phenol, seperti tomat, apel, anggur merah, dan susu.

Reaksi ditimbulkan oleh mereka beragam. Mulai dari hiperaktif, sakit kepala, hingga munculnya warna kemerahan di telinga dan pipi. Maka dari itu, jika ada gejala muncul setelah mereka makan makanan tertentu, sebaiknya langsung periksakan ke dokter.

Melihat kue dan berbagai minuman aneka rasa dengan penampilan warna warni serta dengan rasa menggugah iman, apalagi dikala sedang diet, membuat siapa saja tidak tahan untuk segera memakannya. Biasanya, warna, rasa dan tekstur yang muncul di dalam makanan itu adalah hasil dari penambahan zat aditif buatan ke dalamnya.

Zat aditif buatan seringkali kita jumpai di berbagai olahan makanan seperti kue dan minuman aneka rasa. Meskipun tergolong aman, zat ini tidak sepenuhnya aman dikonsumsi bagi penyandang autisme. Hal ini ada kaitannya dengan kekurangan enzim phenol yang mereka alami.

Itulah beberapa makanan seharusnya dihindari para penyandang autisme. Meskipun memang banyak pantangannya, namun hal ini pun demi kesehatan mereka juga. Untuk lebih jelasnya, disarankan untuk menghubungi ahlinya.