TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Regina, Catar Akpol Rangking 1 Asal Lampung Sempat 2 Kali Gagal

Berasal dari keluarga sederhana

Regina Anugerahanni Rosari, satu-satunya calon Taruni Akpol asal Lampung mengikut seleksi tingkat pusat di 2024. (IDN Times/Istimewa).

Intinya Sih...

  • Regina Anugerahanni Rosari, calon Taruni Akpol asal Lampung, sukses menduduki ranking pertama di seleksi tingkat Polda Lampung.
  • Regina berharap bisa lolos di tahun terakhirnya mengikuti seleksi menjadi Taruni Akpol karena ingin memiliki karier jelas dan pengabdian ke masyarakat.
  • Berasal dari keluarga sederhana, Regina terdorong untuk memperbaiki derajat dan kondisi ekonomi keluarga serta mengabdi kepada masyarakat sebagai penegak hukum.

Bandar Lampung, IDN Times - Regina Anugerahanni Rosari tak patah arang setelah dua kali gagal seleksi masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Berbekal introspeksi diri hingga semangat dari keluarga dan lingkungan membuatnya kembali menapaki seleksi Calon Taruna Akpol 2024.

Regina, begitu sapaan akrabnya, merupakan satu-satunya calon Taruni Akpol asal Lampung mengikut seleksi tingkat pusat. Di tingkat Polda Lampung, ia sukses menduduki ranking pertama.

Pada dua tahun berturut-turut sebelumnya, Regina terpaksa harus mengubur mimpinya tersebut setelah gugur di perankingan awal pada 2022 dan kembali gagal karena hanya menempati rangking dua di tahap pemantauan akhir (Pantukhir) 2023.

"Tahun ini Puji Tuhan, saya ranking satu. Karena Lampung, tiap tahun cuma ngirim taruninya (calon taruni) cuma satu,” ujarnya dalam keterangan diterima IDN Times, Senin (15/7/2024).

Baca Juga: 4 Lokasi Estetik Lampung Viral di Media Sosial, Pernah Datang?

1. Berharap lolos di kesempatan tahun terakhirnya

Pendaftaran Akpol 2024 (Instagram.com/taruna_akpol)

Di tahun ini, Regina besar berharap bisa lolos lantaran merupakan tahun kesempatan terakhirnya mengikuti seleksi menjadi Taruni Akpol.

Lebih dari itu, keinginannya masuk Akpol dikarenakan belum ada satupun keluarga berhasil masuk menempuh pendidikan akademi di Kota Semarang tersebut. Ia juga berkeinginan punya pekerjaan dengan karier jelas sekaligus memiliki pengabdian ke masyarakat.

“Persiapannya, lebih banyak les, belajarnya lebih giat, juga intropseksi diri ternyata ada banyak aspek perlu diperhatikan di luar belajar. Latihan, sikap kita ke orang seperti apa. Bahwa, kita gak tahu doa siapa yang bakal terkabul, jadi kita mesti berbuat baik ke orang lain,” ucapnya.

2. Berasal dari keluarga sederhana

Berasal dari keluarga sederhana, ayah Regina merupakan mantan satpam, kini bekerja swasta. Sementara sang ibunya sampai hari ini berdagang sembako.

Kondisi tersebut mendorong tumbuh besar di lingkungan kerap berinteraksi dengan masyarakat. Berkaca dari kehidupannya itu, Regina terdorong kuar untuk memperbaiki derajat dan kondisi ekonomi keluarga untuk mewujudkan cita-citanya bisa lolos menjadi Taruni Akpol.

“Saya ingin mengabdi ke masyarakat, mereka yang membutuhkan uluran tangan secara langsung. Kehadiran sebagai penegak hukum dan selalu ada buat orang-orang kecil, karena saya juga berasal dari orang-orang kecil,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya