TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kiat-Kiat Menghidupkan Ramadan 1442 Hijriah Ala MUI Lampung

Apa saja yang harus dilakukan saat Ramadan?

Ilustrasi muslim. (dreamstime.com)

Bandar Lampung, IDN Times - Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, pengampunan, dan bulan Allah SWT senantiasa melipat gandakan seluruh amalan kebaikan pada umatnya.

Oleh karena itu, sejatinya seorang Muslim harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, untuk menyambut dan menghadapi bulan nansuci tersebut. Allah SWT juga telah mengistimewakan bulan Ramadan, dibandingkan bulan lainnya dengan berbagai keutamaan. Maka sepatutnya, umat Muslim menyongsong Ramadan dengan taubat nasuha, dan tekad meraih kebaikan sebayak-banyaknya.

Nah, berikut IDN Times rangkum kiat-kiat menghidupkan bulan Ramadan 1442 Hijriah ala Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung. Apa saja yang harus dilakukan saat bulan Ramadan? Lalu apa amalan-amalan utama pada bulan suci ini?

1. Mempersiapkan iman kuat nankokoh

pexels.com/Abdullah G

Sekretaris Umum MUI Lampung, Basyaruddin Masir, mengatakan, mempersiapkan iman yang kuat nankokoh merupakan langkah awal menghidupkan Ramadan, guna meraih kesempurnaan menjalankan ibadah di bulan nanistimewa tersebut. Sebab, kaitan ibadah puasa hanya untuk hamba dan Allah SWT, bukan pada orang lain.

"Iman sudah harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Tujuannya, supaya saat melaksanakan ibadah puasa tambah yakin dan kuat. Adapun salah satu caranya dengan meningkatkan amaliah ibadah," katanya, Selasa (13/4/2021).

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW tidak pernah melaksanakan ibadah puasa sunnah, selain pada bulan Sya'ban lebih banyak, dibandingkan bulan lain. "Ini artinya ibadah yang wajib, ditambah dengan yang sunnah," kata Basyaruddin.

Baca Juga: Kabar Baik, Warga Bandar Lampung Diizinkan Tarawih di Masjid

2. Menambah ilmu agama dan ilmu pengetahuan

pexels

Cara lain menghidupkan Ramadan yaitu, menambah ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Pasalnya, berpuasa bukan hanya untuk mendapatkan rasa letih, haus, dan lapar, melainkan untuk menuai kesempurnaan ibadah puasa.

Basyaruddin mengingatkan, seorang Muslim harus pandai mengedepankan ibadah bersifat wajib dan menyamping amalan sunnah.

"Contoh, seseorang ASN punya kewajiban masuk kantor dari jam 08.00 sampai 12.00. Tetapi, karena berfikir Ramadan sebagai bulan ampunan Allah SWT, sehingga malam harinya banyak melakukan ibadah sunnah semalaman suntuk. Akhirnya, pagi hari ia mengantuk dan kewajiban pokoknya kepada negara dikesampingkan," terangnya.

Oleh karena itu, sudah selayaknya Ramadan dijadikan sebagai ajang menggali ilmu sebanyak-banyaknya.

3. Seorang muslim layaknya mengerti akan makna dasar berpuasa

Ilustrasi Ramadhan (IDN Times/Sukma Shakti)

Basyaruddin juga mengatakan, seorang Muslim selayaknya mengerti akan makna dasar puasa, hal-hal membatalkan puasa, dan rukun puasa. Menurutnya, puasa harus diiring dengan makna.

"Ini penting sekali, jangan sampai ibadah itu kosong dan tidak mendapatkan balasan dari Allah SWT," tegasnya.

Ia menambahkan, tujuan utama menjalankan ibadah puasa, agar menjadi orang yang bertakwa, sehingga bisa mendatangkan peningkatan perbuatan setiap harinya. "Dalam rangka melaksanakan ibadah puasa, kebiasaan-kebiasaan baik tetap dilaksanakan dan menjauhkan perbuatan dilarang hingga membatalkan puasa," ucap Basyaruddin.

4. Mengkaji ilmu fiqih di tengah bulan Ramadan

pexels.com/Pixabay

Kajian-kajian ilmu fiqih juga sangat mendukung, dalam melaksanakan dan menghidupkan ibadah puasa Ramadan. Sebab, ada banyak yang melaksanakan puasa, namun tidak mengerti ilmu fiqih.

Contohnya, masalah niat puasa. Basyaruddin mengatakan, umumnya di tengah masyarakat niat selalu dibaca secara bersama-sama setelah melaksanakan solat tarawih. Masalahnya, sebuah niat harus disertai dengan suara hati.

"Jadi jangan sampai hanya sebatas mulut yang melafazkan niat puasa, tapi hati mengalami kekosongan dari makna yang kita ucapkan. Itu adalah kesalahan," kata Basyaruddin.

Baca Juga: Aturan THR Keagamaan 2021 Resmi Diterbitkan, Ini Kata Pemprov Lampung

Berita Terkini Lainnya