TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bikin Haru! Kisah Perjuangan Anak Ojol Bandar Lampung jadi Polisi

Belajar otodidak lewat YouTube dan buku pinjaman

Adz Rizqi, anak ojol dan tukang pecel di Bandar Lampung berhasil lolos seleksi Bintara Polri Polda Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Bandar Lampung, IDN Times - Deru air mata mengaliri deras di pipi Adz Rizqi (19). Sosok pemuda berkepala plontos dengan kulit legam terbakar matahari itu tak kuasa menahan tangis di hadapan kedua orang tuanya, setelah resmi dinyatakan lulus anggota Polri penerimaan gelombang II tahun anggaran 2023.

Perjuangan Rizqi menjadi anggota polisi tidaklah mudah. Ia terlahir dari keluarga kurang mampu.

Ayahnya Safrizal (49) sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online. Sedangkan sang ibu Rosidah (47) ikut membantu keuangan keluarga membuka warung pecel dan gorengan.

Namun, kehidupan getir itu sama sekali tidak mematahkan semangat anak kedua dari tiga bersaudara ini, untuk bisa menjadi abdi negara sebagi anggota Polri.

1. Keterbatasan ekonomi sempat halangi keinginan jadi anggota Polri

Adz Rizqi, anak ojol dan tukang pecel di Bandar Lampung berhasil lolos seleksi Bintara Polri Polda Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Sadar terlahir dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Rizqi sama sekali tidak pernah terbesit berkeinginan atau sekadar bercita-cita menjadi anggota Polri sebagaimana anak remaja pada umumnya.

Gairah mengabdi kepada negara melalui institusi Polri diakui mulai membuncah, usai bertemu dengan sahabat sang ayah kebetulan anggota Polri aktif. Ditambah, keinginan kuat untuk memperbaiki kondisi kehidupan kedua orang tua dan keluarganya.

"Baru kali ini daftar polisi. Ini saya tidak latihan bimbel hanya dilatih kenalan temen ayah Iptu Ahmad Saidi, Kanit Ranmor Polresta Bandar Lampung. Dia yang latih saya sukarela, dibayarin gym, renang," ujarnya saat ditemui IDN Times di kediaman Jalan M Bangsawan, Sepang Jaya, Labuhan Ratu, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga: Senpi hingga Narkoba, Kejari Bandar Lampung Musnahkan BB 281 Perkara

2. Mempersiapkan diri secara mandiri, belajar lewat YouTube hingga buku pinjaman

Adz Rizqi, anak ojol dan tukang pecel di Bandar Lampung berhasil lolos seleksi Bintara Polri Polda Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Kurang dari setahun, Rizqi dibawah bimbingan Iptu Ahmad Saidi mulai menempa diri untuk mempersiapkan segala macam kebutuhan tes seleksi seperti jasmani hingga akademik. Selain itu, ia juga belajar secara mandiri alias otodidak melalui tayangan video YouTube maupun buku-buku pinjaman.

Satu hal tak terlupakan, Rizqi juga sama sekali tidak bisa berenang. Namun diiringi doa dan motivasi kuat, itu semua mampu dikuasai dengan baik selama satu bulan.

"Tadinya gak bisa berenang sama sekali, cuma bisa ditempat gaya batu," ucapnya seraya tersenyum kecil.

Di tengah semua persiapan itu, dirinya pun tak menampik sesekali dinaungi kebosanan dan kegundahan hati yang menyisakan pertanyaan besar, akankah perjuangannya itu bakal berbuah manis. "Alhamdulillah berkat dorong dan doa orang tua. Saya kembali kuat, diingatkan terus kalau jangan kurang-kurang ibadah," sambung dia.

3. Tes akademik diakui menjadi tahapan paling sulit

Adz Rizqi, anak ojol dan tukang pecel di Bandar Lampung berhasil lolos seleksi Bintara Polri Polda Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Satu per satu setiap tahapan seleksi menjadi anggota Polri dilewati Adz Rizqi dengan baik, tak jarang nilai hasil tes terbilang sangat memuaskan. Tapi itu semua diakui cukup mengura pikiran, mengingat proses tersebut berlangsung hingga 3 bulan lamanya.

Salah satu kendala terbesar Rizqi selama mengikuti seleksi yakni pada tahap akademik. Ia tak menampik, cukup kesulitan saat menjawab materi tes pelajar Matematika dan bahasa Inggris.

"Lagi-lagi motivasi orang tua dan keluarga, ditambah beratnya latihan, ini saya jadikan modal untuk berusaha semampu dan sekuat saya melewati tahap demi tahap tes," ujarnya.

4. Lulus Polri tanpa embel-embel uang

Adz Rizqi, anak ojol dan tukang pecel di Bandar Lampung berhasil lolos seleksi Bintara Polri Polda Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Terlepas dari kisahnya tersebut, Rizqi meyakinkan keberhasilan dirinya mendaftar sebagai anggota Polri, itu tanpa embel-embel uang sepeserpun alias gratis. Ia pun berjanji, selepas menjalani pendidikan bakal menjadi polisi jujur dan mengabdikan diri bagi masyarakat dan negara.

"Saya ingin mengangkat derajat orang tua, membahagiakan keluarga. Saya mau buktiin kalau menjadi polisi tanpa bayaran atau embel-embel uang. Ini semua bersih, transparan, dan akuntabel," jelas alumni SMKN 2 Bandar Lampung tersebut.

5. Pekerjaan terberat orang tua meyakinkan Rizqi

Adz Rizqi, anak ojol dan tukang pecel di Bandar Lampung berhasil lolos seleksi Bintara Polri Polda Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Sang ayah Safrizal merasa bangga dengan keberhasilan dan capaian anak keduanya tersebut. Dirinya mengakui pekerjaan paling berat ialah meyakinkan Adz Rizqi, untuk terus berjuang dan bertahan demi keberhasilannya selama mempersiapkan dan mengikuti proses seleksi.

"Saya cuma ojol, terus ibunya dagang pecel. Mungkin dia berpikir itu semua mustahil, tapi alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah. Kami bukan siapa-siapa, tapi alhamdulillah dia dapat motivator yang luar biasa, Pak Ahmad Saidi," ucapnya lirih.

Selama menempuh pendidikan formal, Rizqi diakui merupakan anak berprestasi dan memperoleh peringkat di antara teman-teman sekelasnya. Namun memang, secara pergaulan dirinya terbilang cukup pemalu dan sedikit tertutup.

"Dia lebih banyak di kamar, bukan tipe orang yang cepat bergaul. Rangking kelas memang sering," sambung Safrizal.

Baca Juga: Korupsi KUR Bank BUMN Rugikan Negara Rp2 Miliar, Korban 50 Nasabah

Berita Terkini Lainnya