TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Saja Sih Dapat Merusak Pahala Ibadah Puasa Ramadan? 

Puasa tidak hanya menahan rasa lapar dan dahaga

Arah.com

Bandar Lampung, IDN Times - Umat Islam sejatinya harus mengetahui hal-hal dapat merusak pahala puasa Ramadan. Jika itu terjadi tanpa disadari, puasa bisa berakhir sia-sia dan hanya sebatas menahan rasa lapar serta dahaga.

Terlebih, puasa Ramadan merupakan momen bagi seluruh Muslim, berlomba-lomba menuai pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berikut IDN Times rangkum hal-hal dapat merusak pahala ibadah puasa Ramadan. Ini merujuk pemaparan MA Achlami HS selaku Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung.

1. Ada dua macam merusak pahala ibadah puasa Ramadan

Google

Achlami mengatakan, pada dasarnya merusak pahala ibadah puasa Ramadan terbagi dua macam. Pertama, merusak puasa dengan sendirinya, dalam artian sengaja membatalkan puasa. Kedua, merusak pahala puasa, sehingga tetap sah namun pahalanya menjadi cacat.

Adapun hal-hal membatalkan puasa seperti makan, minum, muntah dengan sengaja, atau haid bagi kaum wanita. Lanjutnya, lain hal dengan merusak pahala puasa, yang sejatinya sah secara rukun dan syarat.

"Maksudnya rusak melalui ucapan ataupun perbuatannya, sehingga orang-orang yang berpuasa seperti itu, tidak mendapatkan pahala apa-apa," kata Achlami, Kamis (22/4/2021) malam.

Baca Juga: Hikmah dan Keutamaan Puasa Ramadan, Ini Kata MUI Lampung

2. Puasa yang benar adalah mampu menjaga anggota tubuh

Friso

Achlami mengatakan, sebagaimana dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda, ada banyak orang berpuasa, tetapi hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga, serta tidak mendapatkan apa-apa kecuali dua hal tersebut.

Merujuk hadits itu, guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung ini mensinyalir, ada orang-orang melaksanakan puasa, tetapi tak mendapatkan pahala.

"Karena puasa yang benar adalah, puasa yang mampu menjaga anggota badannya, dari hal-hal yang dilarang Allah SWT dan menyakiti orang lain," ucap Achlami.

3. Ibadah paling utama mendekatkan diri pada Allah SWT

Umat Islam melaksanakan shalat zuhur di Masjid Raya Batam, Kepulauan Riau, Rabu (27/5/2020). Pemerintah Kota Batam telah membuka kembali tempat ibadah dengan protokol kesehatan yang diperketat seperti penerapan "physical distancing" dan kewajiban menggunakan masker sebagai salah satu upaya menuju tatanan kehidupan normal baru (new normal) dimana Kota Batam merupakan salah satu dari tiga kota yang akan dijadikan percontohan. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Menurut Achlami, puasa merupakan ibadah paling utama, guna mendekatkan diri pada Allah SWT. Tujuannya, membersihkan jiwa, kemudian mendapatkan derajat taqwa di mata Allah SWT.

"Jangan lah, mengotori jiwa tersebut saat sedang dibersihkan. Maka hal-hal kotor itulah, yang bisa merusak puasa Ramadan," ingatnya.

Baca Juga: Keutamaan Bulan Ramadan, Lipatgandakan Amalan 10 hingga 700 Kebaikan 

Berita Terkini Lainnya