Kisah Dosen ITERA Buat Tenun dari Limbah Plastik, Juara Satu Nasional
Manfaatkan peralatan sederhana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Limbah plastik seperti buble wrap atau sedotan plastik biasanya jadi sampah tak terpakai dan dibuang begitu saja. Namun di tangan Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Susi Susyanti, limbah tersebut berhasil disulap jadi kerajinan tenun indah dan penuh makna.
Bahkan, ia berhasil meraih juara 1 Lomba Karya Tenun Hiasan Dinding dengan Inspirasi Ragam Hias Tenun Sumatera/Timor/Sulawesi dilaksanakan Museum Tekstil Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kegiatan diselenggarakan Museum Tekstil Jakarta tersebut bekerja sama dengan Himpunan Wastraprema menghimpun dan memamerkan 138 lembar kain tenun dari koleksi Museum Tekstil, Rumah Wastra Jo Seda, serta kolektor Alm. Biranul Anas berasal dari Sumatera, Timor, dan Sulawesi.
Baca Juga: Dies Natalis ke-8, ITERA Proyeksi Mahasiswa Bertambah 64 Ribu di 2039
1. Makna terdapat dalam visual tenun
Dosen mengenyam pendidikan S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini membuat karya tenun dengan judul Dapave. Dapave merupakan sebuah karya dengan pesan hidup divisualkan lewat figure ayah dan anak berlatar kehidupan bawah (perairan), tengah (daratan), dan atas (angkasa/akhirat).
Susi mengaku mendapatkan inspirasi, membuat karya tersebut saat sedang mengikuti riset di Museum Lampung, mengenai kain tenun khas Lampung, benang, hingga alat tenun.
"Saya ingin menyampaikan pesan bahwa semua kehidupan akan menuju akhirat pada akhirnya, ruh ini diwakili oleh motif kaca. Di mana pancaran kialu yang terlihat di atas tergantung tindak-tanduk semasa hidup di dunia," jelasnya.
Baca Juga: ITERA Bentuk Satgas Aku Peduli, Edukasi Mahasiswa Berperilaku Positif