Akademisi UBL Soroti Webomatrics dan Fenomena Pemeringkatan Universitas

Publik anggap pemeringkatan universitas dunia, ternyata?

Bandar Lampung, IDN Times - Webometrics menjadi kata populer saat ini. Itu apabila dikaitkan dengan peringkat suatu perguruan tinggi.

Sejatinya, apa itu Webometrics dan bagaimana sistem penilaiannya? Akademisi dan praktisi teknologi informasi komputer Universitas Bandar Lampung (UBL), Ahmad Cucus berikan penjelasannya.

Dikenalkan kelompok penelitian asal Spanyol

Cucus menjelaskan, pemeringkatan Webometrics dikenalkan oleh Cybermetrics Lab. Itu adalah kelompok penelitian merupakan bagian dari Consejo Superior de Investigaciones Científicas, salah satu lembaga penelitian yang bertempat di Spanyol.

Lembaga ini mengeluarkan pemeringkatan yang terpublikasi pada laman https://webometrics.info/. Lembaga ini akan mengeluarkan hasil pemeringkatan akan dirilis Januari dan Juli setiap tahunnya.

Namun lembaga ini melakukan pengukuran terhadap aktivitas web dan digital yang terekam sebagai aktivitas di dunia maya. Itu karena itu hasil yang terpublikasi merupakan pemeringkatan web universitas di dunia,” terang Cucus, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: Cerita Refly Setiawan Dosen UBL Raih 3 Beasiswa S3 di Luar Negeri

Sedikit bias ketika publik menganggap Webomatrics pemeringkatan universitas dunia

Akademisi UBL Soroti Webomatrics dan Fenomena Pemeringkatan UniversitasIlustrasi Webometrics. (IDN Times/Istimewa).

Cucus mengatakan, tujuan serta filosofi pemeringkatan dilakukan Webomatrics adalah untuk mempromosikan serta mempublikasikan web yang dimiliki oleh sebuah universitas. Namun sayangnya hal tersebut menjadi sedikit bias ketika publik menganggap pemeringkatan Webomatrics adalah pemeringkatan universitas dunia.

Ia menambahkan, sejatinya sasaran Webomatrics adalah melihat aktivitas digital sebuah universitas. Itu untuk mendukung keterbukaan akses, baik terhadap konten, materi ajar, bahan bahan publikasi maupun informasi digital lainnya yang ada pada universitas tersebut.

"Pemeringkatan web yang dilakukan oleh Webomatrics tidak hanya didasarkan pada jumlah kunjungan atau tampilan dari halaman website yang dimiliki oleh universitas. Namun juga pada kinerja dan visibilitas global universitas yang dapat di akses secara luas,” papar Cucus.

Dasar kriteria pemeringkatan

Cucus juga menjelaskan mengenai kriteria pemeringkatan Webomatrics yang menentukan beberapa hal. Ada beberapa hal yang menjadi dasar kriteria pemeringkatan yaitu Size (S), merupakan jumlah halaman elektronik dalam suatu website universitas yang terindeks oleh 4 mesin pencari yaitu, Yahoo, Google, Live Search dan Exalead. Komponen ini mempunyai bobot 20 persen.

Dasar kriteria lainnya pemeringkatan adalah Visibility (V). Itu merupakan jumlah total tautan situs eksternal (backlink) yang secara unik mencantumkan alamat website universitas dan terdeteksi Search Engine. Bobot untuk Visibility adalah terbesar dari semua kategori yaitu 50 persen.

Selanjutnya, Rich Files (R) merupakan jumlah muatan file dalam suatu website universitas dan terindeks oleh Google. Ada 4 macam file yang masuk dalam kategori ini, pertama adalah Adobe Acrobat (.pdf), PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Power Point (.ppt). Kategori ini mempunyai bobot penilaian sebesar 15 persen.

Terakhir adalah Scholar (Sc). Itu merupakan jumlah publikasi elektronik baik berupa jurnal, academic report dan academic item lainnya dari suatu website universitas dan terindeks oleh scholar.google.com. Kategori ini mempunyai bobot 15 persen.

Webomatrics tidak dapat disamakan dengan pemeringkatan universitas

Akademisi UBL Soroti Webomatrics dan Fenomena Pemeringkatan UniversitasProgram Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Bandar Lampung dimulai 10 Januari 2022. (Dok. UBL).

Cucus mengatakan, dari empat kriteria penilaian pemeringkatan, terlihat keterbukaan akses dan informasi menjadi landasan utama melakukan pemeringkatan website yang di lakukan oleh Webomatrics. Kriteria tersebut tentunya berbeda dengan model pemeringkatan universitas dunia.

"Seperti QS ranking yang memiliki kriteria yang berkaitan degan kualitas dari sebuah universitas seperti reputasi akademik, reputasi lulusan, jumlah sitasi publikasi, dan h-index. Atau tolok ukur produktivitas dan dampak dari hasil publikasi yang diterbitkan dosen dan peneliti,” paparnya.

Merujuk perspektif tersebut, Cucus menyatakan, Webomatrics tidak dapat disamakan dengan pemeringkatan universitas. Itu karena, yang diukur oleh Webomatrics adalah pemeringkatan website dan aktivitas keterbukaan akses yang ada pada website sebuah universitas.

Baca Juga: Tips Sukses Dapat Beasiswa S3 dari Dosen UBL, Semua Biaya Ditanggung!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya