TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keren! Mahasiswa Unila Buat Produk Pereda Insomnia  untuk Gen Z

Bantu Gen Z melawan insomnia dengan permen rendah kalori

Mahasiswa Unila ciptakan Lyca, permen jelly pereda insomnia dirancang khusus untuk generasi Z (IDN Times/Istimewa)

Intinya Sih...

  • Tim PKM-K Unila menciptakan permen Lyca untuk mengatasi insomnia generasi Z
  • Lyca terbuat dari ekstrak daun centella asiatica dan gula stevia, rendah kalori
  • Tim butuh waktu sebulan untuk menemukan formula tepat, produk sudah bisa diorder online

Bandar Lampung, IDN Times - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Lampung (Unila) kembali mencuri perhatian dengan inovasi terbarunya, Lyca, permen jelly pereda insomnia dirancang khusus untuk generasi Z.

Dipimpin Nisrina Ageng Fatikha Sari dari program studi teknologi industri pertanian angkatan 2023, tim terdiri dari Fran Denis Sitohang, Muhammad Hibban Fadlurrohman Ayyasy, Muhammad Rafliansyah dan Rosa Arum Kinasih ini mendapat bimbingan dari dosen Diki Danar Tri Winanti.

Lyca adalah permen jelly terbuat dari ekstrak daun centella asiatica sebagai bahan utamanya. Bahan lainnya meliputi gelatin sapi, gula stevia, asam sitrat, dan pewarna makanan. Produk ini dirancang sebagai solusi praktis dan sehat untuk mengatasi masalah insomnia banyak dialami generasi muda saat ini.

Baca Juga: Melihat Inovasi Mahasiswa Unila Detergen Ramah Lingkungan

1. Permen insomnia, solusi gen Z susah tidur

Mahasiswa Unila ciptakan Lyca, permen jelly pereda insomnia dirancang khusus untuk generasi Z (IDN Times/Istimewa)

Nisrina menjelaskan, inspirasi menciptakan produk ini berawal dari banyaknya gen-z kesulitan tidur dan menghabiskan banyak waktu di media sosial.

“Kami ingin menciptakan inovasi agar dapat membantu generasi z yang mengalami insomnia,” ujarnya, Kamis (11/7/2024).

Menurutnya, pemilihan daun centella asiatica sebagai bahan utama didasarkan pada berbagai manfaat kesehatannya yang belum banyak dimanfaatkan. Selain itu, daun centella asiatica juga dikenal sebagai tanaman liar yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, tanaman tersebut memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.

"Proses penelitian dan pengembangan Lyca dimulai dari penelitian tentang fungsi dan kegunaan daun pegagan melalui jurnal-jurnal ilmiah. Tim kemudian melakukan trial and error beberapa kali, hingga menemukan formula yang diinginkan," jelasnya.

2. Tantangan membuat produk sulit menemukan formula tepat

Instagram/permenlyca

Muhammad Hibban menjelaskan, timnya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menemukan formula yang tepat. Bahkan hingga saat ini timnya masih terus mengimprovisasi resep berdasarkan masukan dari para pembeli.

Menurutnya, tantangan terbesar dihadapi tim adalah menemukan formulasi terbaik. Sehingga tim mencoba berkali-kali dan membaca dari berbagai sumber hingga berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

Namun, upaya tersebut terbayar dengan keberhasilan mereka menciptakan produk tidak hanya membantu meredakan insomnia tetapi juga rendah kalori karena menggunakan gula stevia.

"Tim memastikan efektivitas produk berdasarkan jurnal ilmiah dan observasi terhadap salah satu pembeli kami," ujarnya.

Berita Terkini Lainnya