7 Fakta Unik Bangau Keria, Burung Tertinggi di Dunia

Melansir Animalia Bio, bangau Keria hidup di Asia Tenggara, India utara dan Australia utara. Tiga populasi saat ini sudah dikenali dan masing-masing menempati wilayah berbeda.

Bangau Keria India hidup di India utara dan tengah, Pakistan dan Nepal. Bangau Keria timur dulu hidup di seluruh Asia Tenggara tetapi sekarang terbatas di Vietnam dan Kamboja, dan Myanmar. Sementara itu, bagau keria Australia tinggal di Australia Utara.

Burung bangau ini hidup terutama di lahan basah seperti kanal, rawa, dan kolam. Mereka mendiami daerah budidaya dan lahan basah dataran tinggi juga. Namun, selama musim kemarau, bangau keria hidup di lahan basah yang dangkal, padang rumput basah, atau persawahan.

Secara taksonomi, bangau Keria termasuk famili Gruidae dan merupakan salah satu dari delapan spesies bangau ditemukan di dunia, seperti dilansir A-Z Animals. Lebih lengkapnya, mereka termasuk genus Grus, ordo Gruiformes, kelas Aves, dan filum Chordata.

Bangau keria dibedakan dengan ciri khas, termasuk bentuk dan warna bulu, serta karakteristik anatomi lainnya. Mereka memiliki hubungan dekat dengan spesies bangau lainnya seperti bangau Jepang (Grus japonensis) dan bangau abadi (Grus grus).

Melansir WWF India, Bangau Keria adalah burung terbang tertinggi di dunia dengan tinggi 152 sampai 156 cm dengan lebar sayap 240 cm. Beratnya berkisar antara 6,8 sampai 7,8 Kg.

Bangau Keria memiliki penampilan mengesankan dengan bulu indah dan panjang. Mereka memiliki leher panjang dan ramping, paruh kuat, serta sayap besar.

Mereka juga memiliki bulu didominasi abu-abu dengan kepala merah telanjang dan leher bagian atas serta kaki merah pucat. Jantan dan betina memiliki penampilan serupa, meskipun betina cenderung lebih kecil dibandingkan jantan.

Bangau Keria adalah hewan omnivora berarti mereka memakan berbagai jenis makanan. Dalam pencarian makanan, mereka sering menyelam ke dalam air dengan kepala mereka yang panjang dan mencari mangsanya di sekitar perairan.

Melansir Denver Zoo, di alam liar, Bangau Keria memakan katak, kadal, belalang, biji-bijian, tanaman sereal seperti beras, serangga, tanaman air, ikan, ular air dan telur burung lainnya. Sedangkan dalam penangkaran mereka biasanya diberi diet berupa pelet bangau khusus, daging, dan ulat bambu besar.

Salah satu ciri khas Bangau Keria adalah teriakan mereka keras dan khas. Mereka mengeluarkan suara serak terdengar seperti "kar-ooh" atau "kroo-kroo". Bahkan, menurut Kidadl, teriakan ini dapat terdengar hingga 2,5 mil jauhnya.

Saat terbang, Bangau Keria memiliki postur khas dengan leher panjang dan lurus membentang ke depan, seperti dilansir Animalia Bio. Uniknya, kaki panjang mereka mengikuti posisi leher tadi.

Postur ini memberikan kesan elegan dan terlihat indah saat mereka mengarungi udara. Juga, membantu dalam penerbangan lebih efisien dan memungkinkan mereka untuk menjaga keseimbangan serta stabilitas saat melintasi langit.

Bangau Keria adalah hewan monogami, artinya mereka hanya memilki satu pasangan seumur hidupnya.

Uniknya, terdapat pertunjukan spektakuler akan mereka bawakan ketika musim kawin. Melansir Thai National Parks, mereka melakukan gerakan tari, melibatkan rangkaian pendek gerakan melompat dan membungkuk dengan melingkari pasangannya.

Bangau keria berkembang biak terutama selama musim hujan di India (dari Juli hingga Oktober). Mereka membangun sarang besar, anjungan terbuat dari alang-alang dan tumbuh-tumbuhan di rawa-rawa basah atau sawah. Sarang dibangun di perairan dangkal dengan menumpuk serbuan, jerami, rerumputan dengan akarnya, dan lumpur sehingga landasan naik di atas permukaan air membentuk pulau kecil. 

Bangau Keria adalah burung memikat dengan penampilan indah, ukuran mengesankan, dan kehidupan menarik. Keunikan mereka ini, menjadikannya salah satu spesies layak untuk diapresiasi dan dilestarikan.