Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Menjaga konsistensi tantangan tersulit Teuku Rifnu Wikana memerankan tokoh Asmuni film Srimulat: Hil Yang Mustahal.
"Paling sulit jaga konsistensi. Dari awal sampai akhir kita tetap konsisten hadirkan dan jaga karakter itu sama seperti pemain lain. Itu yang paling berat," jelasnya kepada IDN Times saat diwawancarai pasca Premier Roadshow Srimulat: Hil Yang Mustahal di Bioskop XXI Mal Boemi Kedaton Bandar Lampung, Sabtu (14/5/2022).
Baca Juga: Perankan Timbul di Film Srimulat, Dimas Anggara Akui Punya Beban Moral
Selalu ada surprise dari sutradara
IDN Times/Fiqih Damarjati Menurut Rifnu, setiap Srimulat selalu ada surprise dari sutradara. Seluruh pemain film ini sebelumnya melakukan Reading, latihan dan sebagainya sebagai pegangan.
"Ini kita lakukan berulang-ulang menyerap apa yang dibutuhkan sutradara dan ciptakan momen," jelasnya.
Wisnu menggambarkan Film Srimulat: Hil Yang Mustahal menggambarkan sejarah masa lalu komedian Indonesia yang begitu besar dan dasyat. Itu layak menjadi inspirasi.
Butuh research panjang
Rifnu menyatakan, setiap produksi film, tentunya membutuhkan research sangat panjang. Apalagi ini grup lawak pertama yang menginspirasi sampai hari.
"Jadi prosesnya harus benar, kebetulan beberapa tokoh Srimulat masih ada dan sampai premier kemarin mereka datang menonton dan beberapa menangis karena mengingat masa lalu dan itu sungguh luar biasa," jelasnya.
"Menurut aku ya, termasuk nyokap Dimas (Anggara) juga sampai nangis ternyata begini proses hidup itu untuk meraih apa yang digantungkan apakah itu cita-cita, keinginan, harapan segala macam memang tidak bisa segampang itu. Dari perjalanan awal, bagaimana Gepeng, Timbul, Asmuni Nunung yang memang dari nothing sampai menjadi something, itu benar-benar melalui proses," imbuhnya.
Grup lawak punya cerita panjang
poster film Srimulat Hil yang Mustahal (dok. IDN Pictures/Srimulat Hil yang Mustahal) Sutradara sekaligus penulis naskah Srimulat: Hil Yang Mustahal, Fajar Nugros mengatakan, film ini menceritakan tentang sekelompok pelawak Indonesika legendaris. Pelawak ini punya cerita yang sangat panjang sekali, yang akhirnya ditulis sutradara bagaimana sebenarnya perjalanan mereka dalam waktu singkat.
Ia menambahkan, film ini tentang perjuangan untuk mencapai kesuksesan era 80an. Pada periode tersebut, Indonesia di bawah kekuasaan Orde Baru dan membuat pusat perekonomian di Jakarta sehingga masyarakar berada dari berbagai daerah beranggapan kalau ingin mencapai kesuksesan ke Ibu Kota di Jakarta.
"Ini yang terjadi pada Srimulat,
mereka diundang ke Jakarta untuk tampil dan semuanya memutuskan berangkat. Tapi kaget dikarenakan ketika tampil di televisi harus bisa berbahasa Indonesia," papar Fajar.
Baca Juga: Fajar Nugros Ingin Milenial dan Gen Z Mengenal Grup Lawak Srimulat