TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menyikat Gigi Kuat Bikin Kinclong? Ini Kata Dokter Bedah Mulut

Ada banyak bakteri dalam sikat gigi tak terawat

ilustrasi menyikat gigi (pexels.com/Miriam Alonso)

Bandar Lampung, IDN Times -Menyikat gigi tentunya jadi hal mudah dilakukan setiap orang karena sudah terbiasa sejak kecil. Tapi ternyata menyikat gigi tak sekadar memberikan pasta gigi pada sikat lalu menggosokkan ke mulut.

Ada beberapa mitos dan fakta jarang diketahui seputar menyikat gigi berdampak pada kesehatan gigi. Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan bagaimana penyimpanan sikat gigi agar terhindar dari bakteri.

Berikut ini IDN Times rangkum mengenai fakta dan mitos menyikat gigi berdasarkan penjelasan Dokter Bedah Mulut Lampung, Drg Nurma Vebryanty.

1. Menyikat gigi dengan kuat bikin lebih kinclong?

ilustrasi sikat gigi elektrik (health.clevelandclinic.org)

Masih ada anggapan menyikat gigi kuat akan gigi semakin kinclong. Padahal itu tidak benar lho. Menurut Dokter Nurma menggosok gigi terlalu kuat dapat mengikis lapisan gigi dan membuat gigi menjadi lebih sensitif.

Selain itu, bulu sikat gigi yang keras tidak hanya dapat mengikis lapisan gigi tapi juga dapat melukai dan menurunkan ketinggian gusi dari leher gigi. Itu bisa menyebabkan sebagian akar gigi terbuka.

Baca Juga: 5 Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Bahan Herbal Populer!

2. Cara tepat menyikat gigi

ilustrasi menyikat gigi (freepik.com/gpointstudio)

Dokter Nurma menyampaikan, menyikat gigi terlalu keras dapat merusak lapisan gigi dan mencederai gusi jadi kamu perlu pilih sikat gigi dengan bulu sikat lembut dan kepala sikat mengecil di bagian ujungnya.

"Menyikat gigi lurus dan bolak balik seperti setrikaan bukan cara menggosok gigi yg benar," kata dokter bertugas di RS Bintang Amin Bandar Lampung itu.

Cara yang tepat menurut Dokter Nurma adalah saat menyikat gigi membutuhkan waktu setidaknya dua menit. Disarankan untuk membagi mulut menjadi empat daerah dan menghabiskan 30 detik untuk setiap bagian.

"Hal ini berguna agar fluoride yg terkandung di dalam pasta gigi dapat meresap lebih maksimal ke dalam lapisan gigi," jelasnya.

3. Jangan langsung gosok gigi setelah makan

pexels.com/ Andrea Piacquadio

Ia juga menjelaskan, terkait penelitian terbaru menyatakan, langsung menyikat gigi setelah makan, terutama saat makan makanan asam sangat berbahaya untuk gigi.

"Menyikatnya terlalu cepat setelah makan dapat mendorong asam dari makanan mengikis gigi lebih cepat. Jika ingin menggosok gigi setelah makan, tunggu setidaknya hingga 30 menit," terangnya

4. Pilih pasta gigi yang tepat yuk

Ilustrasi pasta gigi (pexels.com/Karen Laårk Boshoff)

Selain itu, memilih pasta gigi tepat juga sangat penting. Sebab menurut dokter Nurma, pasta gigi mengandung arang bisa merusak gigi dan membuat gigi terlihat kuning karena bahan tersebut mengekspos lapisan gigi lebih dalam dan sifatnya mengabrasif lapisan luar gigi.

Ia juga menyampaikan, jika pasta gigi di pasaran biasanya mengandung banyak detergen atau sodium lauryl sulfate (SLS). Penggunaan SLS pada pasta gigi diketahui dapat mengiritasi jaringan lunak di rongga mulut, menurunkan fungsi ludah dalam
mengembalikan mineral gigi, sehingga gigi lebih beresiko untuk berlubang.

"SLS jg dapat menyebabkan sariawan berulang, dibandingkan pasta gigi tidak mengandung detergen. jadi cukup gunakan pasta gigi berfluoride biasa," ujarnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Alpukat untuk Kesehatan Tubuh, Wajib Tahu!

Berita Terkini Lainnya