7 Bahan Makanan Non Halal Kamu Perlu Tahu di Restoran Jepang dan China

7 bahan makanan ini perlu diwaspadai sebelum wisata kuliner

Bandar Lampung, IDN Times - Restoran menyuguhkan kuliner Jepang, Korea dan chinese food di Lampung mengklaim sajian kulinernya bebas babi dan lemak babi (pork dan lard). Tapi apakah itu jaminan restoran favoritmu halal?

Bahkan, ada kondisi lho pengelola tempat kuliernya tidak tahu mengenai bahan-bahan yang digunakan ternyata non halal. Merujuk hal itu, berikut 7 bahan makanan perlu diwaspadai oleh muslim saat akan wisata kuliner di restoran Jepang, Korea dan China.

1. Mirin

7 Bahan Makanan Non Halal Kamu Perlu Tahu di Restoran Jepang dan ChinaMirin. (justonecookbook.com)

Mirin merupakan bahan masakan khas dan lazim digunakan pada masakan Jepang dan Korea. Mirin biasanya digunakan sebagai penyedap rasa. Bahan utama mirin adalah alkohol atau khamr dengan citarasa lebih manis dari sake.

Karena kandungan alkoholnya yang tinggi, Mirin tetap dihukumi haram oleh MUI meski kuantitas penggunaannya sedikit. MUI juga sudah menegaskan bahwa badan sertifikasi halal ini tidak akan melakukan proses verifikasi terhadap produk mengandung atau menyerupai alkohol seperti mirin.

2. Angciu

7 Bahan Makanan Non Halal Kamu Perlu Tahu di Restoran Jepang dan ChinaAngchiu. (Tokopedia).

Mirip dengan mirin, Angciu berfungsi menyedapkan masakan. Biasanya angciu dipakai dalam chinese food agar masakan terasa lebih gurih. Dalam bahasa china, Ang artinya Merah dan Ciu berarti Arak.

Di Indonesia, angciu paling banyak digunakan berasal dari sari tapai. Tapai ketan memang halal, namun jika sudah dijadikan sari tapai maka proses pembuatannya sudah berupa khamr atau alkohol, dan MUI tetap menetapkan angciu itu haram.

Baca Juga: Rekomendasi Ikan Bakar di Bandar Lampung, Ada Sajian Khas Muput Lesung

3. Shoyu

7 Bahan Makanan Non Halal Kamu Perlu Tahu di Restoran Jepang dan ChinaAwaguchi shoyu (instagram.com/stmarche)

Makan sushi tak lengkap rasanya jika tak pakai shoyu. Shoyu merupakan kecap khas Jepang yang terbuat dari fermentasi kedelai. Di Indonesia, shoyu bisa diartikan sebagai kecap asin dan sudah ada pula merek kecap asin halal.

Namun juga banyak produk shoyu yang ditambah alkohol pada proses akhirnya. Tak jarang beberapa restoran sushi atau sukiyaki menambahkan alkohol pada shoyu mereka. Maka jika kamu berada di restoran Jepang, pastikan kepada chef atau pegawai toko dengan menanyakan apakah shoyu di restoran itu mengandung alkohol atau tidak.

4. Sake

7 Bahan Makanan Non Halal Kamu Perlu Tahu di Restoran Jepang dan Chinamatadornetwork.com

Sake merupakan minuman alkohol khas Jepang. Untuk minuman, tentu semua muslim tahu bahwa sake hukumnya haram. Namun ternyata, selain dikonsumsi secara langsung, sake juga sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan jepang.

Masakan khas Jepang dengan menggunakan sake biasanya adalah tumisan. Selain itu sake juga sering digunakan untuk menghilangkan amis pada ikan atau daging sebelum diolah.

5. Arak putih

7 Bahan Makanan Non Halal Kamu Perlu Tahu di Restoran Jepang dan ChinaArak Putih. (Tokopedia).

Penggunaan arak putih dalam masakan Jepang atau China mirip dengan sake yaitu sebagai penghilang amis pada ikan dan daging sekaligus melunakkan jaringan daging agar lebih empuk.

Menurut beberapa orang, penggunaan arak putih juga dapat menambah aroma masakan agar lebih sedap. Masalahnya beberapa pemilik restoran Jepang atau China tidak mengetahui pemakaian arak putih ini haram bagi muslim sehingga kita juga perlu berhati-hati dengan bertanya langsung kepada pemilik restoran.

6. Saus Charsiu

7 Bahan Makanan Non Halal Kamu Perlu Tahu di Restoran Jepang dan ChinaSaus Charsiu. (Nilaigizi.com)

Charsiu identik dengan daging babi. Namun kini banyak resep masakan yang mengganti chasiu babi menjadi chasiu ayam. Sehingga saus atau bumbu chasiu kini banyak diminati masyarakat.

Ada beberapa saus chasiu dengan kandungan babi atau lemak babi, sehingga pastikan saus chasiu yang kamu konsumsi halal dengan melihat bahan kandungannya dan logo halal MUI.

7. Rum

7 Bahan Makanan Non Halal Kamu Perlu Tahu di Restoran Jepang dan ChinaRum. (Lazada)

Rum merupakan salah satu minuman beralkohol dan ini sudah jelas hukumnya haram bagi muslim. Mungkin Rum dalam masakan khas China dan Jepang tidak terlalu diperlukan. Namun, beberapa orang menggunakan Rum sebagai bahan makanan untuk membuat kue, roti, bahkan kopi.

Beberapa restoran Jepang terkadang juga menyediakan kue atau roti dalam menu dessert mereka. Ini juga perlu diperhatikan, sehingga dibandingkan repot-repot bertanya pada pembuat kue, lebih baik datang ke restoran yang sudah jelas kehalalannya saja.

Saat ini di Indonesia bahkan Lampung sudah banyak restoran khas Jepang, China, dan Korea yang memiliki sertifikat halal MUI seperti Yoshinoya, Hoka-hoka Bento, Mujigae, dan beberapa restoran lainnya. Kamu bisa cek beberapa restoran ini lewat https://www.halalmui.org/

Baca Juga: 7 Makanan Khas Sunda di Lampung, Sensasi Gurih dan Pedas di Lidah

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya