OJK Klaim Ekonomi Lampung Era Pandemik Kian Membaik, Ini Data Faktanya
OJK Lampung paparkan data perekonomian kian membaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung meyakinkan, pemulihan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah sudah tepat dan berada di jalur yang benar. Untuk itu, perlu mendapatkan dukungan penuh. Termasuk peningkatan kinerja dari industri jasa keuangan.
Itu merujuk perekonomian nasional maupun daerah 2021 diperkirakan terus membaik didukung kemajuan penanganan COVID-19. Sebagai contoh, pemerintah tengah gencar malakukan vaksinasi, pemulihan ekonomi global, serta dukungan berbagai kebijakan strategis dari pemerintah, OJK dan otoritas terkait lainnya yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melalui paket kebijakan terpadu.
Tak dipungkiri, pandemik Covid-19 membawa pengaruh besar terhadap perekonomian dan pasar keuangan global. Hingga Perekonomian nasional terkontraksi cukup dalam dan menekan kinerja sektoral, serta mengurangi pendapatan masyarakat tanpa terkecuali.
OJK 2020 lalu telah mengeluarkan berbagai kebijakan forward looking dan countercyclical policies. Tujuannya, mengurangi volatilitas pasar, memberikan ruang bagi sektor riil untuk dapat bertahan, dan menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
Secara nasional kebijakan-kebijakan tersebut cukup efektif mengendalikan volatilitas inflow dan outflow. Terbukti, secara bertahap kembali memperkuat IHSG di Pasar Modal, sektor perbankan mampu mengelola risiko kredit tercermin rasio Non Performing Loan (NPL) yang tetap rendah, permodalan terjaga dan likuiditas memadai.
Bagaimana dengan Provinsi Lampung? Berikut pernyataan OJK
1. Pertumbuhan kredit perbankan Lampung lebih baik dibanding nasional
Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto, mengatakan, data per Desember 2020 menunjukkan kredit yang dikucur perbankan Lampung tercatat Rp68,34 triliun. Kucuran itu tumbuh 3,57 persen atau jauh lebih baik dibandingkan perbankan nasional yang pertumbuhannya tercatat -2,44 persen.
Selain itu, risiko kredit perbankan Lampung juga relatif sangat terjaga dengan rasio NPL sebesar 2,42 persen. Pelaksanaan program relaksasi kredit dan pemulihan ekonomi nasional di Lampung pun tercatat cukup baik.
Indikatornya, jumlah debitur perbankan yang diberikan restrukturisasi kredit per Desember 2020 oleh perbankan Lampung tercatat Rp6,87 triliun atau 10,05 persen dari total kredit perbankan. Selain itu jumlah debitur sebanyak 93.481.
"Pertumbuhan kredit sektor perbankan di Lampung ini didorong oleh pertumbuhan kredit di sektor Konsumtif, sektor Pertanian, sektor Perantara Keuangan, serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran," urai Bambang, Kamis (18/2/2021).