Perdana 2023! Lampung Ekspor Biji Lada Hitam 100 Ton ke Tiongkok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - 100 ton biji lada hitam asal Provinsi Lampung diekspor ke Tiongkok. Kegiatan ekspor tersebut merupakan langkah perdana mengawali aktivitas pasar internasional bagi Lampung di 2023.
Karantina Pertanian Lampung, Donni Muksydayan mengatakan, biji lada hitam telah menjadi sebagai salah satu komoditas pertanian unggulan asal Provinsi Lampung. Komoditas itu mulai merambah ke pasar-pasar internasional di berbagai belahan negara.
"Selain kopi, lada hitam asal Lampung juga menjadi komoditas potensial ekspor dan telah menyumbangkan devisa signifikan bagi negara," ujarnya saat dimintai keterangan, Sabtu (14/1/2023).
Baca Juga: Sorotan BI Lampung Inflasi Desember 2022 dan Prediksi 2023
1. Karantina memeriksa fisik dan pengambilan sampel komoditas
Dalam proses ekspor kali ini, Donni mengatakan, sebagaimana biasanya Balai Karantina Pertanian Lampung memfasilitasi kegiatan tersebut dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel terhadap komoditas.
Sebelumnya, ekspor biji lada hitam tersebut sudah harus dilaporkan pada aplikasi PPK (Permohonan Pemeriksaan Karantina) via online.
"Komoditas lada biji yang diperiksa, itu adalah berdasarkan surat permohonan tindakan karantina yang telah diajukan oleh pemilik melalui PPK Online," ucap Donni.
2. Dorong peningkatan ekspor biji lada hitam
Pemeriksaan meliputi pengecekan kode kemasan, kesesuaian volume, jenis, hingga jumlah kemasan untuk melihat kesesuaian dengan dokumen pengajuannya pada ekspor komoditas. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium, untuk dipemeriksa sebagai pemenuhan persyaratan dari negara tujuan.
Menurut Donni, pihak karantina akan terus mendorong ekspor lada biji di Provinsi Lampung, agar meningkat dari tahun sebelumnya.
"Kami akan terus mengupayakan ekspor lada biji dari Lampung ini meningkat dari tahun sebelumnya. Karena peningkatan volume ekspor akan mempengaruhi pendapatan para petani lada," imbuh dia.
3. Ekspor biji lada Lampung 2022 mencapai 13,8 ton atau Rp7,68 triliun
Berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) Badan Karantina Pertanian (Barantan) 2022, Provinsi Lampung telah mengekspor lada biji sebanyak 13.898,037 ton. Nilai ekonominya, mencapai sebesar Rp7,68 triliun, dengan frekuensi pengiriman sebanyak 611 kali.
Sedangkan untuk jenis lada bubuk sebanyak 9.315 kg atau senilai ekonomi Rp643 juta rupiah, dengan frekuensi pengiriman sebanyak 48 kali.
Baca Juga: 2022 Okupansi Hotel di Lampung 69 Persen, PHRI: Sehat Kembali