2022 Okupansi Hotel di Lampung 69 Persen, PHRI: Sehat Kembali

Tidak ada hotel collaps selama pandemik COVID-19 di Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Tingkat hunian kamar hotel di Lampung selama 2022 (year on year) mencapai 69 persen. Bisnis perhotelan di Lampung dapat dikatakan sehat kembali.

Hal ini disampaikan Sekretaris BPD (Badan Pimpinan Daerah) PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Lampung, Friandi Indrawan, Jumat (6/1/2023). Ia mengatakan, bisnis sektor perhotelan sudah dikatakan sehat apabila telah mencapai angka okupansi 70 persen ke atas.

“Karena sudah mencapai batas marjin itu ya 70. Ya walau kita belum sampai situ tapi sudah nyaris, kita di 69 persen sekian. Maka kita dorong ini di 2023 bakal bisa menyentuh angka 70. Target kita 74 persen ke atas,” katanya.

1. Tingkat okupansi hotel Lampung 2022 meningkat sekitar 5 persen dari tahun sebelumnya

2022 Okupansi Hotel di Lampung 69 Persen, PHRI: Sehat KembaliHotel Marcopolo di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Friandi juga mengatakan dengan angka 69 persen tersebut, tingkat hunian kamar perhotelan di Lampung menunjukkan peningkatan sekitar 5 persen dari 2021. Ia menduga itu juga dipengaruhi oleh kelonggaran kebijakan terkait pandemi COVID-19 di 2022.

“Saya rasa karena di 2022 PPKM kan sudah semakin longgar dan ada beberapa event besar juga jadi sangat membantu peningkatan occupancy rate teman-teman hotel di Lampung,” inbuh pria akrab disapa Didi ini

Maka dengan pencabutan PPKM di seluruh Indonesia oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo beberapa waktu lalu, ia berharap target capaian okupansi hotel bisa tercapai.

Baca Juga: Harga Emas di Lampung, 2023 Emas Dunia Diprediksi Naik 119 Persen

2. Tingkat okupansi perhotelan Lampung pernah menjadi terbaik di Indonesia selama pandemik

2022 Okupansi Hotel di Lampung 69 Persen, PHRI: Sehat KembaliSwiss-Belhotel Lampung (Instagram/swissbelhotellampung)

Ia juga mengatakan selama pandemik, hal menggembirakan di sektor perhotelan Lampung adalah pada 2020-2021 tingkat hunian kamar di Lampung tidak pernah buruk. Itu menunjukan leisure visit atau tingkat kunjungan orang di Lampung masih cukup baik.

“Tingkat hunian kamar ini kan juga pengaruh ke leisure visit juga. Artinya apa, orang yang datang ke Lampung untuk berlibur ini lebih banyak. Kalau okupansi di 2021 kita 64 sekian, dan itu ditengah situasi pandemik artinya sudah bagus sekali,” jelasnya.

Friandi menyampaikan, menurut data BP PHRI, selama 2020 Lampung menjadi daerah nomor 1 dengan tingkat okupansi terbaik yakni sekitar 53 persen. Pada periode sama daerah lain hanya memiliki tingkat okupansi sekitar 20-30 persen saja bahkan beberapa kota ada yang hanya single digit.

3. Alasan tidak ada hotel Lampung dijadikan tempat isoman

2022 Okupansi Hotel di Lampung 69 Persen, PHRI: Sehat KembaliPegawai hotel Swiss-belhotel Lampung (IDN Times/Istimewa)

Didi menjelaskan, hal itu menjadi alasan mengapa di saat banyak hotel collaps di beberapa daerah namun di Lampung tidak ada satu nama hotelpun yang jatuh selama pandemik.

“Itu juga yang jadi alasan kenapa saat hotel diminta untuk jadi tempat isoman ga ada yang mau. Karena ya mereka masih menerima 50an persen pengunjung. Jadi buat apa harus berisiko jadi hotel isoman. Beda dengan Jakarta, karena sepinya mereka ga ada income akhirnya mereka langkah apapun diambil termasuk jadi hotel isoman,” jelasnya.

Namun meskipun begitu, ia mengatakan secara kesehatan hotel isoman bisa diatasi dengan cara memberikan disinfektan secara berkala dan setelah kamar dipakai isoman, sehingga kembali steril.

4. Pemerintah diharapkan bisa meningkatkan fasilitas umum

2022 Okupansi Hotel di Lampung 69 Persen, PHRI: Sehat KembaliBandar Udara Radin Intan II. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Selain itu Didi berharap, pemerintah juga bisa bersinergi dengan cara meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas umum di Lampung. Termasuk tempat pariwisata. Itu dikarenakan hal tersebut mendukung kunjungan masyarakat luar kota ke Lampung.

“Kita minta pemerintah juga untuk jaga infrastruktur, jaga overlandnya juga baik bandara juga. Kami mengharapkan bandara internasional bisa berfungsi sebagai bandara internasional supaya ada direct flight dari luar negeri ke Lampung,” ujarnya.

Jika itu dilakukan menurutnya, investasi akan berbondong masuk ke Lampung dan masyarakat juga bisa merasa aman dan nyaman ketika berkunjung khususnya liburan di Bumi Ruwa Jurai.

Baca Juga: Sorotan BI Lampung Inflasi Desember 2022 dan Prediksi 2023

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya