Cabai dan Minyak Goreng Picu Inflasi Lampung 0,92 Persen Maret 2022

Momentum Ramadan juga diprediksi pemicu perilaku konsumtif

Bandar Lampung, IDN Times - Kelompok cabai, daging ayam ras, telur, dan minyak goreng sebabkan inflasi selama Maret 2022 di Provinsi Lampung. Berbeda dengan bulan lalu yang mengalami deflasi, Indeks Harga Konsumen periode terlapor di Provinsi Lampung mengalami kenaikan harga atau inflasi sebesar 0,92 persen.

Torehan itu lebih besar dibandingkan inflasi secara nasional diangka 0,66 persen di bulan yang sama. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun lalu yaitu Maret 2021, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani mengatakan inflasi yang terjadi mencapai 2,43 persen.

“Inflasi terjadi karena peningkatan indeks harga beberapa komoditas seperti cabai merah, telur ayam ras, minyak goreng, daging ayam ras, dan nasi dengan lauknya,” katanya saat konferensi pers virtual, Jumat (1/3/2022).

Baca Juga: Inflasi Januari Lampung 0,40 Persen, Ini Prediksi dan Risiko Mitigasi 2022

1. Penyebab kenaikan harga komoditas alami inflasi

Cabai dan Minyak Goreng Picu Inflasi Lampung 0,92 Persen Maret 2022Minyak goreng di Pasar Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Endang menyebutkan, kenaikan harga cabai merah yang meningkat disebabkan karena hasil panen di Pulau Jawa berkurang. Sedangkan cabai merah di Provinsi Lampung sebagian besar dipasok dari sana.

“Hasil panen yang menurun ini dikarenakan curah hujan yang tinggi, sehingga pasokan ke sini juga menurun,” katanya.

Di sisi lain, Endang melanjutkan, momentum jelang Ramadan membuat permintaan dan harga telur serta daging ayam ras mengalami peningkatan.

“Sedangkan peningkatan komoditas minyak goreng bukan hanya karena meningkatnya harga CPO dunia saja. Tapi juga karena dicabutnya Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng oleh pemerintah,” tambahnya.

Hal ini berdampak kepada komoditas nasi dengan lauk yang mulai naik karena peningkatan harga bahan baku utama yang disebutkan sebelumnya. Misalnya, daging-dagingan (ayam dan sapi), minyak goreng, tepung terigu, dan bahan baku lainnya.

2. Kelompok ikan sampai alat transportasi deflasi

Cabai dan Minyak Goreng Picu Inflasi Lampung 0,92 Persen Maret 2022Industri ikan teri di Pulau Pasaran. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Ternyata, ada juga beberapa komoditas juga penahan laju inflasi Maret 2022. Endang menyampaikan, komoditas tersebut antara lain mobil (-0,035 persen), beras (-0,010 persen), ikan teri (-0,008 persen), dan ikan kembung (-0,005 persen).

“Penurunan harga mobil disebabkan karena pemberlakuan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) oleh perusahaan penyedia mobil secara bertahap untuk tipe atau jenis mobil yang tertentu,” jelasnya.

Harga beras mengalami penurunan diakibatkan petani lokal dan luar Lampung mulai melakukan panen. Meski panen yang terjadi belum merata, namun hal ini telah mengakibatkan melimpahnya stok beras di pasaran.

“Sementara itu untuk harga ikan teri dan ikan kembung ini terlihat pada Maret 2022 mulai kembali normal, setelah bulan lalu harganya cukup tinggi akibat tangkapan nelayan yang turun,” papar Endang.

3. Inflasi tahun kalender 2022 lebih baik dibanding 2018 dan 2020

Cabai dan Minyak Goreng Picu Inflasi Lampung 0,92 Persen Maret 2022Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Meski begitu, jika dilihat dari tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2022, tahun ini masih lebih baik (0,94 persen) jika dibandingkan dengan 2018 (1,48 persen) dan 2020 (0,95 persen).

“Jika dirinci menurut tahun kalender, inflasi yang terjadi di Kota Metro sebesar 1,21 persen. Sedangkan Kota Bandar Lampung sebesar 0,90,” katanya.

Namun kondisi saat ini masih di atas kondisi inflasi Maret di 2019 dan 2021 yang berturut-turut berada di angka 0,25 persen dan 0,70 persen.

Baca Juga: Kelompok Makanan Penyumbang Deflasi Lampung Terbesar Februari 2022

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya