TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Emas di Lampung, 2023 Emas Dunia Diprediksi Naik 119 Persen

Ada peningkatan harga di Januari 2023

Emas perhiasan. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bandar Lampung, IDN Times - Memasuki awal tahun 2023, harga emas rupanya tidak terlalu mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun lalu. Harga emas perhiasan 24 karat mulai awal Januari 2023 berada di angka Rp900.000an per gram.

Anto, salah satu pedagang di toko emas Pasar Pasir Gintung mengatakan harga perhiasan emas 24 karat pada Desember 2022 berkisar Rp850.000 per gram. Sedangkan harga mulai meningkat sejak 1 Januari 2023 menjadi Rp910.000 per gramnya.

“Harga (emas) Antam juga sama naik juga. Tapi selisihnya gak banyak. Dari sebelumnya 970 ribu (per gram), sekarang 1 jutaan per gramnya,” katanya, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga: Inflasi Lampung Capai 5,51 Persen, Tertinggi Selama 3 Tahun Terakhir

1. Harga emas perhiasan dan emas murni di pasar Bandar Lampung

Toko emas di Bambu Kuning. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Senada dengan Anto, salah satu pedagang emas di Pasar Bambu Kuning bernama Zaki juga mengatakan kenaikan harga emas baik emas murni maupun perhiasan di 2023 tidak terlalu tinggi di banding 2022.

“Kalau untuk 24 (karat) itu per Januari (2023) 890.000 per gram. Ini masih sama dengan harga Desember. Tapi memang di 2022 itu harga emas sempat naik turun juga sih pernah 850 juga,” ujarnya.

Sedangkan untuk harga emas murni mulai Januari 2023 berada di kisara Rp1.020.000 sampai Rp1.040.000. Harga naik turun tiap harinya berkisar antara Rp5-10.000.

2. Kenaikan tertinggi selama 2022 terjadi di Maret sampai April

Emas. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Zaki mengaku kenaikan harga emas tertinggi selama 2022 terjadi saat perang Ukraina dan Rusia meledak atau antar Maret sampai April 2022.

“Saya ingat itu pas perang Ukraina-Rusia itu langsung melejit harga emas. Dari 850 ribu jadi 930 ribu. Itu harga terus segitu sampai sekitar 1-2 bulan itu baru mulai turun dikit-dikit sampai sekarang jadi 890 ribu,” ujarnya. 

Sejak kenaikan harga di Maret-April 2022 hingga sekarang daya beli masyarakat cenderung turun. Zaki mengaku rata-rata omset tokonya sekitar Rp100 juta saja per bulan. Angka itu masih belum dikatakan ramai untuk pasar emas.

“Masih biasa mbak, gak terlalu ramai. Karena itu kotor kan baru pendapatan saja. Padahal itu sudah penjualan online dan offline,” kata Zaki.

3. Pasar emas online mendekati 50 persen dari penjualan

Toko emas di Pasar Pasir Gintung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ia juga mengatakan ,sejak COVID-19 sampai saat ini penjual emas juga beralih berdagang secara online. Meski penjualan offline masih mendominasi namun hampir setengah penjualan di dapatkan dari penjualan online.

“Kalau mau dibandingkan 60:40 lah. 60 persen offline, 40 dari online. Kita inovasi juga lah cari pembeli dari online juga, dari instagram dan tiktok,” katanya.

Sedangkan berdasarkan jenis emasnya, selama 2022 pembeli lebih banyak mencari perhiasan cincin dan emas murni dibanding perhiasan lainnya. Zaki mengatakan, kemungkinan emas tersebut digunakan sebagai mahar pernikahan.

Baca Juga: Harga Pertamax dan Dexlite di SPBU Bandar Lampung Turun, Stok Aman?

Berita Terkini Lainnya