PGN Gandeng JNE Konversi BBG, Efisiensi Kendaraan Logistik
Sediakan peralatan konversi BBG berupa converter kit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk meneruskan upaya perluasan konversi gas bumi untuk bahan bakar transportasi darat khususnya kendaraan logistik. Teranyar, PGN melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia bekerjasama dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir untuk konversi BBG pada kendaraan milik JNE.
Kerja sama itu diwujudkan melalui penandanganan kerjasama Memorandum of Understanding antara Gagas dengan JNE, sosialisasi pemanfaatan BBG, serta test drive kendaraan berbahan bakar gas, Senin (15/5/2023). Kegiatan itu dihadiri langsung Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah, Direktur Utama JNE M Feriadi, Direktur Eksekutif Asperindo Syarifuddin, dan Dewan Etika Asperindo Budi Paryanto di JNE Headquarter, Jakarta Barat.
Baca Juga: PGN Pastikan Keamanan Penyaluran dan Layanan Gas Bumi 73 Daerah
1. Siap sediakan peralatan konversi BBG berupa converter kit
Muhammad Hardiansyah menyatakan, pihaknya siap menyediakan peralatan konversi BBG berupa converter kit untuk kendaraan JNE, pengecekan kendaraan akan dikonversi BBG, dan penunjukan bengkel khusus untuk melakukan instalasi peralatan konversi BBG kendaraan milik JNE. Selain itu, disediakan layanan SPBG untuk pengisian di berbagai lokasi.
Dengan sistem dual fuel (BBM BBG) maka kendaraan logistik dapat menempuh jarak lebih jauh dengan biaya energi lebih terjangkau. Sistem ini juga dapat dipakai dalam waktu bersamaan.
Saat ini tabung gas yang tersedia untuk kendaraan berukuran 51 LWC atau setara dengan 12 liter setara Premium (LSP) dan 60 LWC atau setara dengan 15 LSP. Tabung berukuran 60 LWC dapat diaplikasikan pada kendaraan seperti mobil logistik berbahan bakar bensin, estimasi mobil dapat menempuh jarak kurang lebih 150–160 Km untuk bahan bakar BBG saja.
"Apabila BBG habis ditengah jalan, maka otomatis pembakaran mesin akan beralih ke BBM sehingga aktifitas perjalanan tidak akan terganggu," kata Hardiansyah dalam keterangan resmi.
Baca Juga: PGN Raup Laba Bersih Rp4,84 Triliun, Ternyata Terapkan Strategi Ini