Perang Rusia-Ukraina Pengaruhi Harga Minyak Dunia, Pertalite tak Naik
50 persen konsumsi BBM nasional dari Pertalite
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski minyak mentah dunia terus melonjak akibat konflik Rusia-Ukraina, pemerintah dan PT Pertamina (Persero) memastikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak naik. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang saat ini banyak menggunakan Pertalite.
Mendukung upaya stabilitas perekonomian nasional, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman menjelaskan, Pertamina sebagai BUMN yang berperan dalam mengelola energi nasional juga sangat mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penetapan harga produk BBM.
Menurutnya, Pertamina sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, sehingga meski harga minyak dunia menembus 130 US dolar per barel. Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk memutuskan harga Pertalite akan tetap diharga jual Rp7.650 per liter.
Baca Juga: Cara Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Peringati Bulan K3, Banyak Lomba!
Harga Pertalite tak berubah tiga tahun terakhir
Fajriyah mengatakan, harga Pertalite tidak berubah sejak tiga tahun terakhir dan saat ini porsi konsumsi Pertalite adalah yang terbesar atau sekitar 50 persen dari total konsumsi BBM nasional. Sehingga pemerintah terus melakukan pembahasan untuk skenario kompensasi Pertalite agar stabilisasi harga Pertalite dapat terjaga.
Fajriyah menyatakan, untuk mengurangi tekanan lonjakan harga minyak mentah dunia terhadap peningkatan biaya penyediaan BBM, Pertamina terus melakukan berbagai efisiensi di segala lini, termasuk menekan biaya produksi BBM dalam negeri.
"Di antaranya memaksimalkan penggunaan minyak mentah domestik dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk penghematan biaya energi," paparnya dalam pernyataan resmi, Kamis (10/3/2022).
Baca Juga: Pertamina Prediksi Konsumsi Avtur saat MotoGP Mandalika Naik 300 Persen