Mengintip Konsep Baru Destinasi Wisata Taman Nasional Way Kambas

Tempat wisata ini rencananya akan buka kembali akhir 2023

Lampung Timur, IDN Times - Siapa tak kenal Way Kambas, taman nasional satu ini telah lama menjadi ikon Provinsi Lampung hingga daerah ini mendapat julukan sebagai Kota Gajah.

Sejak pandemik COVID-19 tepatnya Desember 2021 lalu, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) ditutup untuk wisatawan. Hal ini dikarenakan selain peraturan pandemi saat itu melarang tempat wisata beroperasi, TNWK juga berencana melakukan regenerasi terhadap konsep wisata Way Kambas.

Setelah lama tak terdengar kabarnya, destinasi wisata Taman Nasional Way Kambas rencananya akan dibuka kembali pada akhir 2023 ini. Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas Kuswandono pun mengatakan setelah evaluasi dilakukan ia berharap TNWK bisa dibuka akhir tahun ini.

“Harapannya sih akhir tahun ini, tapi sampai saat ini kita masih proses untuk mempersiapkan itu (pembukaan destinasi wisata TNWK),” kata Kuswandono, Minggu (3/9/2023).

Baca Juga: 5 Satwa di Taman Nasional Way Kambas, Gak Cuma Gajah!

1. Ada konsep baru, tidak akan ada lagi atraksi atau wahana menunggang gajah

Mengintip Konsep Baru Destinasi Wisata Taman Nasional Way KambasTaman Nasional Way Kambas Lampung (Waykambas.org)

Setelah evaluasi dilakukan, ia mengatakan destinasi wisata Way Kambas akan kembali dengan konsep baru dan lebih segar. Meski nantinya pengunjung tetap dapat melihat gajah secara langsung namun wisata ini akan mengedepankan upaya konservatifnya.

“Jadi nanti tidak akan ada atraksi gajah atau satwa lain di Way Kambas. Baik itu pertunjukan maupun kegiatan menunggangi gajah. Karena kami menganggap pertunjukan ala sirkus seperti itu sama seperti mengeksploitasi satwa dan jauh dari nilai konservasi,” jelasnya.

Sehingga pengunjung nantinya hanya akan benar-benar menikmati keindahan alam seperti tumbuhan dan hewan di TNWK seperti di habitat aslinya, bukan sebagai destinasi wisata.

2. Beberapa paket wisata untuk pengunjung

Mengintip Konsep Baru Destinasi Wisata Taman Nasional Way KambasTaman Nasional Way Kambas (instagram.com/innez.lawry)

Tapi jangan dulu menganggap tempat wisata ini akan membosankan, karena ada banyak konsep menarik di TNWK nantinya. Kuswandono menyampaikan di antaranya adalah pengunjung dapat menjelajahi hutan konservasi.

“Kita ada paket wisata menarik untuk pengunjung seperti misalnya wisata khusus menjelajahi hutan konservasi. Tentu saja nantinya akan ada guide di sana yang akan memperkenalkan biota-biota atau makhluk hidup di sana,” jelasnya.

Selain itu juga ada wisata pengamatan satwa liar khususnya untuk jenis burung di ekosistem tersebut. Serta menanam pohon di hutan. Sehingga tak hanya berwisata, tapi pengunjung juga bisa ikut andil dalam menjaga kelestarian hutan.

3. Akan melibatkan desa penyangga sekitar untuk membangun homestay

Mengintip Konsep Baru Destinasi Wisata Taman Nasional Way Kambaspotret badak di way kambas (instagram.com/suzieszterhas)

Kalau kamu wisatawan dari luar Lampung dan ingin berlama-lama di wilayah konservasi ini juga tak perlu khawatir. Itu karena, Balai TNWK juga telah melibatkan desa penyangga sekitar untuk mendukung pariwisata di sana.

“Jadi nanti rencananya akan ada homestay juga yang dikelola oleh masyarakat dari rumah-rumah di desa penyangga sekitar. Sampai saat ini ada 38 desa penyangga yang berbatasan langsung dengan hutan TNWK,” terangnya.

Tak hanya tempat menginap, nanti desa penyangga ini juga bisa menawarkan paket wisata lain dari mata pencaharian mereka sendiri sebagai petani seperti wisata kebun buah, tanaman hortikultura, dan sebagainya.

4. Tak ada PKL di TNWK, makanan dan oleh-oleh didukung dari desa penyangga

Mengintip Konsep Baru Destinasi Wisata Taman Nasional Way Kambastempatwisataseru.com

Selain itu, Kuswandono juga mengatakan TNWK akan bersih dari pedagang kaki lima. Hal itu memang tidak diperbolehkan dalam aturan mengenai pengelolaan wisata di kawasan hutan konservasi.

“Jadi soal kebutuhan jajan seperti makanan, minuman, atau pernak pernik untuk oleh-oleh ini juga akan ditunjang dari desa-desa penyangga. Jadi tidak boleh ada yang dagang di kawasan hutan, tapi pengunjung bisa membeli di desa-desa penyangga sekitarnya,” Jelasnya.

Diketahui saat ini TNWK memelihara sebanyak 61 ekor gajah. Sebanyak 34 ekor gajah dipelihara di Pusat Konservasi Gajah dan 27 ekor lainnya dipelihara di empat Camp Elephant Respose Unit yang ada di TNWK.

Baca Juga: 7 Hal Menarik di Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya