Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kebun Raya Itera, Pusat Konservasi dan Riset Lingkungan Lampung

Kebun Raya Institut Teknologi Sumatra (Dok/Humas Itera)
Intinya sih...
  • Konservasi flora langka Sumatra
  • Edukasi dan ruang terbuka hijau
  • Pusat riset berbasis AI dan IoT

Bandar Lampung, IDN Times – Pesatnya urbanisasi dan tekanan terhadap lingkungan, keberadaan kebun raya semakin krusial sebagai benteng terakhir pelestarian keanekaragaman hayati. Tak hanya menjadi ruang hijau, kebun raya kini berkembang menjadi pusat konservasi, edukasi, penelitian, dan wisata berbasis lingkungan.

Di Provinsi Lampung, Kebun Raya Itera tampil menonjol dengan perannya melestarikan flora langka dan membangun kesadaran ekologis lintas generasi. Menurut Alawiyah, Kepala UPA Konservasi Flora Sumatera/Kebun Raya Itera, kebun raya bukan sekadar taman botani, tetapi pusat konservasi tumbuhan, pendidikan, penelitian, hingga wisata berbasis lingkungan.

“Kebun raya itu seperti bank genetik. Ia menyimpan, merawat, dan menjaga keberlangsungan berbagai spesies tumbuhan, termasuk yang langka dan terancam punah,” ujar Alawiyah Senin, (21/7/2025).

1. Konservasi flora langka Sumatra

Kebun Raya Institut Teknologi Sumatra (Dok/Humas Itera)

Alawiyah mengatakan, Kebun Raya Itera mengusung tema “Konservasi Tumbuhan Pamah Sumatera”, yang fokus pada pelestarian spesies asli dari wilayah dataran rendah Pulau Sumatera, termasuk Lampung. Koleksi tumbuhan diperoleh melalui pengumpulan spesies liar (wild species), kemudian ditanam dan dirawat di luar habitat aslinya (ex situ).

“Kami berupaya mengamankan spesies-spesies endemik sebelum benar-benar hilang dari habitatnya karena deforestasi atau perubahan iklim,” ujarnya.

Menurutnya, selain Kebun Raya Itera, Provinsi Lampung juga memiliki Kebun Raya Liwa di Kabupaten Lampung Barat, yang berfokus pada konservasi tumbuhan hias Indonesia.

2. Edukasi dan ruang terbuka hijau

Kebun Raya Institut Teknologi Sumatra (Dok/Humas Itera)

Tak hanya konservasi, Alawiyah menjelaskan, kebun raya juga menjadi ruang belajar yang terbuka bagi semua kalangan. Siswa, mahasiswa, hingga wisatawan bisa belajar langsung tentang keragaman hayati dan pentingnya menjaga lingkungan.

“Kami rutin menerima kunjungan sekolah dari berbagai daerah di Lampung. Program edukasi kami dirancang interaktif, agar anak-anak bisa belajar sambil bermain,” jelasnya.

Menurutnya, mahasiswa berbagai kampus juga menjadikan kebun raya sebagai laboratorium hidup untuk studi botani, farmasi, teknologi budidaya, hingga ekologi.

3. Pusat riset berbasis AI dan IoT

Kebun Raya Institut Teknologi Sumatra (Dok/Humas Itera)

Lebih lanjut Alawiyah menyampaikan, Kebun raya kini juga mulai memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung konservasi dan pengamatan flora secara digital. Menurutnya, penelitian tidak hanya soal identifikasi tumbuhan, tapi juga pengembangan produk berbasis biodiversitas dan teknologi konservasi terbaru.

"Kebun Raya Itera bahkan menjadi lokasi kolaborasi lintas disiplin antara akademisi, komunitas, hingga mitra eksternal untuk riset-riset inovatif yang berdampak langsung pada masyarakat," jelasnya.

Alawiyah menilai, kebun raya merupakan infrastruktur penting untuk masa depan. Fungsinya sebagai pelindung warisan hayati, sumber pengetahuan, dan ruang publik menjadikannya elemen strategis dalam pembangunan berkelanjutan.

“Kami ingin menjadikan Kebun Raya Itera sebagai pusat konservasi modern yang berpihak pada lingkungan dan menjadi kebanggaan masyarakat Lampung,” tandasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us