Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Desa Legundi berlokasi di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan merupakan desa pesisir sedang naik daun. Itu lantaran potensi sumber daya alam luar biasa desa tersebut.
Dalam sebuah program pengabdian masyarakat, tim peneliti diketuai Achmad Gus Fahmi berhasil mengidentifikasi potensi besar desa ini untuk dikembangkan menjadi desa wisata edukasi (eco-edu-tourism) berbasis sumber daya alam lokal.
"Keindahan alam yang masih asri, kekayaan biota laut, dan kearifan lokal masyarakat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin belajar dan menikmati keindahan alam secara langsung," kata Gus Fahmi, Jumat (13/9/2024).
1. Ekosistem masih terjaga dan ada budaya unik
Tim dosen ITERA mengidentifikasi potensi wisata desa Legundi (IDN Times/Istimewa) Gus Fahmi mengatakan, salah satu ekosistem masih terjaga adalah adanya populasi reptile laut seperti penyu dan mamalia laut jenis lumba-lumba. Selain itu, desa ini juga memiliki keunikan khas melestarikan kebudayaan adat, yaitu berburu hewan di hutan ketika ada acara nikahan dan sunatan.
"Namun, kegiatan ini sudah lama tidak dilakukan lagi. Potensi yang ada ini belum dimaksimalkan secara utuh, sehingga eco-edu-wisata di Desa Legundi belum banyak diminati," ujarnya.
Baca Juga: Hasil Survei Tim Dosen Itera di Pulau Pahawang, Olah Bank Sampah
2. Kawasan ekologi masih asri
Salah satu Pakar Pariwisata dari ITERA Rahmattullah Harianja menyebutkan, mengelola pariwisata diperlukan peran strategis dari berbagai stakeholder terutama dari pemerintah provinsi dan daerah setempat.
Selain itu, diperlukan branding dan pemetaan komprehensif terkait wisata akan dinikmati oleh wisatawan. Sehingga wisatawan mendapatkan berbagai macam wisata dalam satu tempat.
"Desa Legundi memiliki potensi besar, kawasan ekologi masih asri dan dukungan sumber daya alam mumpuni dapat dikembangkan lebih jauh untuk memaksimalkan potensi tersebut," terang Rahmattullah.
3. Tapi masih ada masalah ekologis bidang pertanian
Tim Dosen ITERA kemudian berdiskusi untuk memperoleh masalah riil di Desa Legundi. Hasilnya, ada berbagai macam masalah ekologis terutama dari bidang pertanian.
Masyarakat yang merupakan nelayan, karena kondisi sosial ekonomi sulit untuk mendapatkan pendanaan modal akhirnya beralih profesi menjadi petani. Kemudian, minimnya pengatahuan dan pengalaman menjadikan masyarakat Desa Legundi melakukan pertanian menggunakan teknik ladang berpindah.
Teknik ini dapat merusak hutan dan ekosistem yang ada. Lalu, pada waktu tertentu, masyarakat menyampaikan adanya serangan hama ybelum bisa tertangani dengan baik.