Rektor PTN se-Indonesia Tanam 2000 Pohon Lee Kuan Yew di ITERA

ITERA jadi tuan rumah UI Green Matric 2023

Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) jadi tuan rumah Lokakarya Nasional UI Green Metric untuk perguruan tinggi Indonesia 2023. Acara berlangsung 9-10 Agustus di Gedung Kuliah Umum ITERA itu dihadiri 50 perguruan tinggi se-Indonesia dan diwakili oleh 124 orang.

Setelah acara pembukaan, para peserta melakukan penanaman simbolis 2.000 batang tanaman Lee Kuan Yew dengan metode hidroponik di gedung kampus Itera. Menariknya ITERA sudah menggunakan metode recycle ai memanfaatkan air limbah. Sehingga tak menggunakan air bersih pada penanaman tersebut.

Namun saat proses penanaman, Rektor ITERA, Prof I Nyoman Pugeng Aryantha menyampaikan ada usulan nama baru untuk tanaman tersebut dari Ketua UI Green Matric, Riri Fitri Sari.

"Sebenarnya kita pakai nama ini yang sudah familiar di masyarakat. Tapi tadi dapat usulan dari Prof Riri, mengusulkan nama jadi tanaman dinding ITERA," kata Nyoman. 

Baca Juga: Inovasi Tim Dosen ITERA Rancang Alat Kontrol Ruangan, Teknologi IoT

1. ITERA berkomitmen dukung program pembangunan berkelanjutan

Rektor PTN se-Indonesia Tanam 2000 Pohon Lee Kuan Yew di ITERAPenanaman 2000 batang tanaman dinding di gedung kuliah ITERA pada acara Lokakarya UI Green Matric 2023 (IDNTimes/Silviana)

Rektor ITERA menyampaikan, ITERA berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan secara umum dan pembangunan kampus berkelanjutan secara khusus dengan dukungan dari UI Green Metric dan jaringannya di seluruh dunia.

"Atas capaian ini, ITERA menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak terus membantu, bekerjasama dan mendukung menjadi kampus berkelanjutan dalam menjawab tantangan global di era industri 4.0 untuk menyongsong society 5.0," ucap rektor, Kamis (10/8/2023).

2. Bumi bukan warisan, melainkan titipan dari generasi akan datang

Rektor PTN se-Indonesia Tanam 2000 Pohon Lee Kuan Yew di ITERAIlustrasi lingkungan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pugeg mengatakan, kegiatan lokakarya ini, akan mendengarkan bagaimana upaya progresif dilakukan pemerintah daerah dalam akselerasi capaian pembangunan berkelanjutan.

"Pembangunan yang tidak hanya bersifat antroposentris, karena Bumi ini bukanlah warisan dari pendahulu kita, melainkan titipan dari generasi akan datang yang harus kita jaga bersama-bersama," katanya.

Pugeg menyatakan, menempatkan diri sebagai pusat unggulan di Sumatera, ITERA terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar mampu menjadi etalase perkembangan teknologi di Sumatera dan Indonesia.

Selain itu, membangun kampus dengan laboratorium PLTS menjadi salah satu terbesar di Indonesia, menjaga rasio ideal antara ruang terbuka hijau dan lahan terbangun, penyediaan sarana transportasi massal dengan BRT, pengelolaan air limbah dan limbah padat, serta konservasi air hingga flora.  

3. Petakan sampah dan olah jadi produk bernilai ekonomis

Rektor PTN se-Indonesia Tanam 2000 Pohon Lee Kuan Yew di ITERAhswstatic.com

Lebih lanjut rektor menjelaskan upaya mengelola sampah, ITERA memiliki Integrated Waste And Agro Center atau dikenal dengan IWACI. Itu sebagai pusat inovasi pengelolaan limbah dan terintegrasi dengan agrikultur di ITERA.

Pengelolaan mengedepankan aspek keberlanjutan tersebut menurutnya dilaksanakan dari hulu ke hilir dengan semangat kolaborasi di lingkungan ITERA.

"Program biokonversi limbah padat organik, pengolahan thermal, pemanfaatan sampah anorganik, penerapan teknologi biogas, produksi pupuk cair dan pakan ternak mandiri menjadi program unggulan IWACI demi mendukung pengelolaan lingkungan yang terintegrasi dan berkelanjutan," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, ITERA ingin menjadi pelaku langsung menjalankan konsep zero waste. Sebab itu, pengelolaan sampah tersebut nantinya akan dirancang menghasilkan produk bernilai ekonomis. Dengan volume sampah 1 ton per hari, ITERA akan mematakan sampah dan mengolah menjadi produk.

"Sampah organik, kita hasilkan jadi produk protein pakan ternak dan diolah jadi bahan kosmetik. Limbah ternak sebagai penyumbang karbon besar kita manfaatkan jadi pupuk organik. Sedangkan sampah anorganik, direcycle langsung masuk bank sampah bisa dijual. Yang tidak bernilai ekonomis, kita hancurkan jadi paving block," papar Pugeg. 

Sedangkan sampah tidak bisa direcycle menurutnya akan diolah menggunakan alat dipanaskan dan menjadi karbo, nantinya bisa jadi bahan bakar.

4. Terapkan konsep pemeliharaan kehidupan pada mahasiswa

Rektor PTN se-Indonesia Tanam 2000 Pohon Lee Kuan Yew di ITERAPenanaman 2000 batang tanaman dinding di gedung kuliah ITERA pada acara Lokakarya UI Green Matric 2023(IDNTimes/Silviana)

Dalam capaian UI GreenMatric, tahun lalu ITERA menempati urutan ke 15. Namun untuk capain tahun depan Rektor ITERA mengatakan, tak menargetkan pada tujuan melainkan target memperbaiki apa telah dibangun. Sebab menurutnya banyak yang menanam namun tak dilanjutkan dengan perawatan.

"Persentase ruang hijau targetnya harus sesuai peraturannya tapi pasti lebih karena kita sudah punya kebun raya dan akan maksimumkan ITERA secara dominan hijau," ujarnya.

Pugeg juga menyampaikan, tahun lalu ITERA sudah mewajibkan seluruh mahasiswa angkatan satu mengikuti kuliah lingkungan hidup. Yakni, menerapkan pemeliharaan tanaman mulai dari menamam, merawat dan memantau pertumbuhannya.

"Mereka menanam dan melihat pertumbuhan tanaman itu sebagai praktikum selama satu semester. keberhasilannya adalah dilihat dari survive tanamannya. Jadi bukan sekadar nanam dan ditinggal gitu saja. Konsepnya adalah memelihara kehidupan," paparnya.

5. Enam kriteria penilaian ditetapkan dalam UI Green Metric

Rektor PTN se-Indonesia Tanam 2000 Pohon Lee Kuan Yew di ITERARektor ITERA Prof I Nyoman Pugeng Aryantha saat konferensi pers acara Lokakarya Nasional UI Greem Matric 2023 di Gedung Kuliah ITERA Kamis (10/8/2023) (IDNTimes/Silviana)

Menurut rektor, strategi dan program ITERA akan terus mempromosikan sebagai agen perubahan berbasis kampus teknologi adalah perencanaan, pelaksanaan, serta mengevaluasi pembangunan yang telah dan akan berjalan. Salah satu skema dapat digunakan menurutnya evaluasi terhadap 6 kriteria penilaian ditetapkan dalam UI Green Metric.

"Melalui pemaparan praktik baik dalam pengaturan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, pengelolaan limbah, air, transportasi, dan pendidikan yang nanti akan kita simak bersama, dapat memberikan masukan-masukan baru terhadap penyusunan kebijakan masing-masing kampus yang menjadi peserta pada hari ini," terangnya.

6. Sinergikan teknologi dengan penyelesaian persoalan lingkungan

Rektor PTN se-Indonesia Tanam 2000 Pohon Lee Kuan Yew di ITERAKetua UI Green Matric Riri Fitri Sari saat konferensi pers acara Lokakarya Nasional UI Greem Matric 2023 di Gedung Kuliah ITERA Kamis (10/8/2023) (IDNTimes/Silviana)

Ketua UI Green Matric Riri Fitri Sari, menyampaikan, UI GreenMatric menjadi network Indonesia terbaik di seluruh dunia. Tahun ini sudah mengumumkan pemeringkatan di 50 kabupaten/kota berdasarkan standar UI GreenMatric.

"Kita bukan hanya masalah akademik tapi menjadikan mahasiswa dan dosen jadi pemimpin di tempatnya masing-masing. Bagaimana mengembangkan masalah sampah, energi, teknologi di kampus. Kita sudah diakui seluruh dunia sebagai yang pertama melihat peluang itu," kata Riri kepada awak media.

Riri juga berpesan di tengah kemajuan teknologi saat ini mahasiswa dan dosen harus mampu memanfaatkan teknologi sebaik mungkin serta memanfaatkannya untuk menyelesaikan persoalan lingkungan.

"Dari kita lah perubahan itu bisa terjadi. 2060 perkembangan AI ini menguasai seluruh pengetahuan kita miliki, makanya bagaimana kita tetap menjadi superior dan mempersiapkan genarasi yang tidak hanya rebahan saja," tandasnya.

Baca Juga: Mahasiswa ITERA Raih Medali, Gagas Mobil Pintar Ramah Lingkungan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya