Rektor ITERA Jelaskan Fungsi Hutan dan Mikroba Dampak Perubahan Iklim

Bisnis sertifikat carbon di masa depan bisa dijual

Bandar Lampung, IDN Times - Dampak perubahan iklim kini semakin dirasakan masyarakat. Suhu bumi semakin meningkat dan cuaca tak menentu. Untuk mengatasi krisis iklim yang mulai terjadi saat ini, menjaga hutan menjadi solusi penting dalam menstabilkan iklim dunia.

Hal itu dibahas oleh Program Studi Rekayasa Kehutanan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dalam kuliah umum tentang Peranan fungi dan mikroba dalam pembangunan hutan dalam memengaruhi kondisi iklim. Berikut IDN Times rangkum selengkapnya.

Baca Juga: Kisah Dosen ITERA Setahun Terbitkan 61 Buku, Borong Penghargaan

1. Dampak perubahan iklim suhu naik 1 derajat

Rektor ITERA Jelaskan Fungsi Hutan dan Mikroba Dampak Perubahan Iklimtheconversation.com

Rektor ITERA Prof I Nyoman Pugeg Aryantha, menyampaikan secara detail mengenai peran fungi dan mikroba dalam pembangunan kehutanan. Ahli Mikrobiologi tersebut menjelaskan peran dan fungsi mikroba dalam beberapa faktor seperti perubahan kondisi iklim, efek green house atau rumah kaca menyebabkan pemanasan global.

"Saat ini bahkan, telah terjadi kenaikan suhu sebesar 1 derajat yang menyebabkan pemanasan global, curah hujan, kekeringan dan lain sebagainya," kata rektor.

2. Bisnis sertifikat carbon di masa depan bisa dijual pada perusahaan

Rektor ITERA Jelaskan Fungsi Hutan dan Mikroba Dampak Perubahan Iklimilustrasi nol emisi karbon. (airlines.iata.org)

Prof Nyoman juga menyampaikan pentingnya menjaga eksistensi kehutanan dengan menjaga hutan dalam pembangunan kehutanan. Pihaknya menekankan kepada para mahasiwa rekayasa kehutanan untuk mendalami perihal mengukur kemampuan tumbuh tumbuhan menyerap karbon dioksida di Kebun Raya, hingga pentingnya mampu melakukan sertifikasi.

Menurutnya hal ini penting, mengingat bisnis sertifikat carbon di masa depan merupakan bisnis bisa dijual kepada perusahaan yang dapat mengemisikan gas.

"Dikarenakan di Indonesia masih disertifikasi oleh pihak luar. mahasiswa prodi Rekayasa Kehutanan ini penting untuk mempelajari mikrobiolgi,” ujarnya.

3. Fokus pengembangan di Rekayasa Kehutanan ITERA

Rektor ITERA Jelaskan Fungsi Hutan dan Mikroba Dampak Perubahan IklimKebun raya ITERA (Itera.ac.id)

Program Studi Rekayasa Kehutanan ITERA merupakan interdisiplin Ilmu Kehutanan dan teknik yang diaplikasikan dalam perekayasaan berbasis bioproses serta biosistem untuk menjaga kelestarian hutan, memanipulasi hutan agar pemanfaatannya berkelanjutan, dan membangun atau hutan-hutan baru.

Fokus pengembangan di Rekayasa Kehutanan ITERA yaitu forestry basic science, forest for wood industry, forest for tourism, forest for food and medicine.

Program Studi Rekayasa Kehutanan ITERA diharapkan menjadi problem solving atas pengelolaan hutan Indonesia khususnya di Sumatera.

Baca Juga: Prodi Farmasi ITERA Kaji Tumbuhan jadi Obat Infeksi Virus

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya