Manfaat Tersembunyi Geothermal, Tak Hanya Hasilkan Listrik!

Ada satu proyek geothermal di Lampung, lho

Banyak orang menganggap geothermal sebagai energi untuk membangkitkan listrik. Tentu benar. Energi panas bumi itu sudah dipakai sejak seratus tahun lalu untuk pembangkit listrik. Sebanyak 29 negara pun telah memanfaatkan geothermal untuk menghasilkan listrik. Ada juga lima negara yang sedang mengembangkannya.

Namun, geothermal juga memiliki berbagai manfaat lain yang tersembunyi. Selain untuk menghasilkan listrik, geothermal juga bisa mengurangi emisi dan mengoptimalkan sumber daya energi natural domestik. Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini.

1. Berpartisipasi mengurangi 3,6 juta ton CO2 per tahun

Manfaat Tersembunyi Geothermal, Tak Hanya Hasilkan Listrik!zmescience.com

Manager Government & Public Relation Pertamina Geothermal Energy (PGE), Sentot Yulianugroho, menjelaskan, keberadaan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berperan mengurangi emisi gas buang karbondioksida (CO2).

Berdasarkan perhitungan versi Carbon Neutral Calculator, pengurangan gas rumah kaca bahkan telah mencapai 14,91 juta ton CO2 per tahun. Jumlah itu didapatkan berdasarkan kapasitas PLTP di Indonesia sebesar 2.130,6 Megawatt.

"PGE yang sudah mengoperasikan pembangkit listrik geothermal sejak hampir lima dekade lalu sudah turut mengurangi berjuta-juta ton gas CO2," ucap Sentot dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9/2021).

Saat ini saja, dengan kapasitas 672 MW, PGE sebagai bagian dari Sub Holding Pertamina PNRE telah berpartisipasi mengurangi 3,6 juta ton CO2 per tahun. Menurut Sentot, partisipasi pengurangan CO2, sebagaimana khazanah penyelamatan lingkungan global.

Baca Juga: 11 Hal Tak Lazim Terjadi di Inggris Abad Pertengahan, Sudah Tahu?

2. PGE kelola tujuh proyek

Manfaat Tersembunyi Geothermal, Tak Hanya Hasilkan Listrik!PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil memproduksi listrik dari sumber energi bersih atau energi terbarukan sebesar 4.618 Giga Watt Hour sepanjang tahun 2020. (Dok. Pertamina)

Hingga saat ini, PGE setidaknya mengelola tujuh proyek dalam kerangka Clean Development Mechanism (CDM), enam di antaranya terdaftar di UNFCC (United Nations Framework Convention on Climate Change).

Terkait optimasi sumber daya domestik, Sentot mengatakan, keberadaan PGE dari sisi ekonomi makro telah berkontribusi terhadap penghematan devisa. Sejak tahun 1997, Indonesia harus mengimpor minyak karena produksi dalam negeri tak sanggup memenuhi konsumsi yang terus meningkat. "Beroperasinya PLTP secara tidak langsung berkontribusi terhadap penghematan cadangan devisa migas," katanya.

Sentot menjelaskan, dengan kapasitas nasional PLTP Indonesia sebesar 2.130,6 Megawatt, berarti setara dengan 100,778 Barrel Oil Equivalent Per Day (BOEPD) yang jika digenapkan satu tahun menjadi 36,78 juta Barrel Oil Equivalent. Jika diasumsikan harga satu barel minyak 50 dolar, devisa yang bisa dihemat selama setahun dari keberadaan PLTP sebesar 1,84 miliar dolar Amerika.

"Dengan perhitungan yang sama, PGE dengan 672 MW nya memberikan kontribusi penghematan devisa 580 juta dolar per tahun," ujar Sentot.

3. Berkontribusi terhadap pajak dan PNBP

Manfaat Tersembunyi Geothermal, Tak Hanya Hasilkan Listrik!Ilustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Sentot, keberadaan geothermal juga berkontribusi terhadap pajak dan PNBP (pendapatan negara bukan pajak). PGE berkontribusi memberikan 34 persen dari pendapatan bersihnya (Nett Operating Income) setiap tahun kepada negara. Pemasukan untuk di antaranya, PPh karyawan, bea masuk dan pungutan lain atas cukai dan impor, serta pajak daerah dan retribusi daerah.

Untuk PNBP, diperoleh dari all inclusive yang dipatok 34 persen, dan khusus untuk daerah penghasil, PGE dan pengembang panas bumi yang sudah berproduksi juga membagikan bonus produksi sebesar 1(satu) persen dari penjualan uap atau 0,5 persen penjualan listrik, yang disetor langsung ke kas daerah.

Sentot mengakui, Indonesia masih relatif muda dalam pengembangan geothermal dibandingkan negara seperti Amerika, Italia, Selandia Baru, Jepang, Islandia. Namun, pengembangan sumber energi yang ramah lingkungan itu masih sangat terbuka lebar.

PGE pun berkomitmen meningkatkan inovasi bisnis yang bermanfaat tidak hanya untuk kinerja perusahaan, tapi juga keberlangsungan lingkungan untuk masa depan. “Upaya ini menjadi misi PGE untuk menjadikan panas bumi sebagai beyond energy,” kata Sentot.

4. Dorong pertumbuhan ekonomi lokal Lampung

Manfaat Tersembunyi Geothermal, Tak Hanya Hasilkan Listrik!Menara Siger di Kabupaten Lampung Selatan. (IDN Times/Istimewa).

Sentot menjelaskan, kehadiran PLTP juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal lewat partisipasinya dalam pembangunan daerah. Kontribusi paling utama adalah pembangunan infrastruktur.

Dengan lokasi yang selalu berada di remote area, perusahaan harus membangun infrastruktur jalan untuk memperlancar transportasi logistik. Jalan yang tadinya hanya berupa tanah, bahkan hanya jalan setapak, diperlebar dan diaspal. Bahkan jika tanahnya labil, dilakukan pembetonan.

Sentot mencontohkan, masyarakat Desa Ngarip di kawasan lapangan geothermal Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, merasakan betul infrastruktur jalan yang dibangun PGE. Dulu, jika hujan lebat, masyarakat bisa memakan waktu sehari semalam bermobil untuk sampai ke Kota Pringsewu yang berjarak 55 kilometer.

“Sekarang cukup kurang dari dua jam dalam cuaca apapun. Dampaknya, ekonomi Desa Ngarip dan desa-desa yang dilintasi jalan beraspal tersebut ikut berkembang. Kehidupan sosial dan kesejahteraan masyarakat meningkat signifikan," ucap Sentot.

Baca Juga: Mengenal Jurnal Baru Itera JSTVC, Setahun Bakal Terbit Empat Kali

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya