TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa ITERA Teliti Limbah Kulit Pisang dan Serabut Kelapa

Sebagai media filtrasi air, guna mengurangi zat berbahaya

shutterstock.com/Shaiith

Lampung Selatan, IDN Times - Abdul Khanafy dan Dina Fauzizah Rabathi Al Choil mahasiswa dari Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Duo mahasiswa ini meneliti pemanfaatan limbah kulit pisang dan serabut kelapa sebagai media filtrasi air, guna mengurangi zat berbahaya yang terkandung.

Berikut IDN Times ulas cerita mereka meneliti dan memanfaatkan limbah tersebut.

Baca Juga: Urotera Wadahnya Penghobis Robotika di ITERA, Anggotanya Lintas Prodi

Bermula keluhan warga Pulau Pasaran air Sungai Way Belau tercemar

Abdul Khanafy menjelaskan, penelitian mereka lakukan bertajuk Rancang Bangun Desain Teknologi Filtrasi Air Menggunakan Karbon Aktif Nanomaterial Musa Paradisiaca dan Cocofiber. Tujuan penelitian guna mengurangi zat berbahaya pada air.

Penelitian yang dilakukan selain didasari dari permasalahan pencemaran air sungai yang disebabkan oleh perilaku masyarakat sekitar, juga didorong banyaknya limbah kulit pisang dan serabut kelapa yang tidak termanfaatkan dengan baik. Untuk itu, mereka mencoba memecahkan permasalahan pencemaran air yang terjadi di Sungai Way Belau, hingga Pulau Pasaran, Bandar Lampung. 

“Masyarakat Pulau Pasaran banyak mengeluhkan air Sungai Way Belau tercemar akibat aktivitas masyarakat yang umumnya berprofesi sebagai nelayan dan pedagang. Hal ini membuat ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan,” papar Abdul, Selasa (8/3/2022).

Limbah dijadikan alat filtrasi air

Merujuk kondisi itu, Abdul Khanafy dan Dina Fauzizah dengan dibimbing dosen Prodi Teknik Pertambangan, Alio Jasipto memilih untuk meneliti potensi limbah kulit pisang serta serabut kelapa dari sisa pedagang yang dibuang. Konsepnya, limbah itu dijadikan sebagai alat filtrasi air.

Dina mengatakan, penelitan dilakukan secara studi pustaka dan studi lapangan dengan mengolah limbah kulit pisang dan serabut kelapa menjadi karbon aktif. Selanjutnya, karbon aktif tersebut dipadukan dengan desain alat filtrasi air yang dirancang menggunakan 3D desain dengan printer desain serta menggunakan filamen sebagai prototype dasar sebelum diterapkan secara langsung.

Baca Juga: Keunikan Kebun Raya ITERA, Ada Tumbuhan Sumatra hingga Taman Labirin!

Berita Terkini Lainnya