Fakta Unik dan Potret Lawas Stasiun Tanjungkarang, Dibangun 1911!

Diresmikan meriah pada 30 Juni 1914

Bandar Lampung, IDN Times - Stasiun Tanjungkarang merupakan stasiun kereta api utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang bertipe A. Lokasi stasiun ini di Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung.

Gaya arsitektur bangunan tersebut kini menampilkan corak siger hingga aksen-aksen khas provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai. Stasiun resmi dibuka 3 Agustus 1914 ini difungsikan untuk pemberangkatan kereta api jarak jauh melayani perjalanan hingga Stasiun Kertapati, Palembang.

Di balik keberadaannya saat ini, Stasiun Tanjungkarang memiliki sederet fakta unik lho guys, termasuk dokumentasi potret lawas dari masa ke masa.

1. Mulai dibangun 1911 di masa pemerintahan Hindia Belanda

Fakta Unik dan Potret Lawas Stasiun Tanjungkarang, Dibangun 1911!Potret pembangunan awal jalan kereta api di Tanjungkarang. (Dok. KAI Divre IV Tanjungkarang).

Stasiun Tanjungkarang mulai dibangun pada 1911 bersamaan dengan pelaksanaan paket pembangunan jalur kereta api di Sumatra Selatan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada zaman itu, pembangunan bukan hanya stasiun, melainkan juga kantor pusat jawatan kereta api negara di Sumatera Selatan Staatsspoorwegen op Zuid Sumatra (ZSS), gudang pusat ZSS, stasiun gudang, dipo lokomotif, sekolah, perumahan pegawai, klub hiburan (Societeit Zuid-Sumatra), dan fasilitas olahraga pegawai.

Seiring dengan pembangunan mega proyek itu, pemerintahan kolonial melibatkan kementerian dalam negeri Hindia Belanda untuk menentukan lokasi, kementerian BUMN (Gouvernementsbedrijven) penyedia dana pembelian lahan serta material bangunan, dan departemen pekerjaan umum atau Burgelijke Openbare Werken (BOW) sebagai pelaksana pembangunan.

2. Diresmikan secara meriah pada 30 Juni 1914

Fakta Unik dan Potret Lawas Stasiun Tanjungkarang, Dibangun 1911!Potret tamu yang hadir dalam peresmian jalur kereta api Panjang-Tanjungkarang 30 Juni 1914. (Dok. KAI Divre IV Tanjungkarang).

Seiring berjalannya waktu, Stasiun Tanjungkarang selesai dibangun dan diresmikan secara meriah pada 30 Juni 1914, itu melalui upacara penyambutan operasional pertama kereta api di Sumatera Selatan.

Sebagai catatan, bentuk Stasiun Tanjungkarang sebenarnya beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan bentuk stasiun dimulai sejak stasiun pertama kali dibangun hingga terakhir kali tahun 1988. Secara periodik, perubahan bentuk bangunan dari tahun 1913, 1914-1915, 1927, 1988, dan 1990-1991.

Baca Juga: KAI Tutup Perlintasan Sebidang Liar Lokasi Kecelakaan Kereta Vs Fuso

3. Bangunan awal stasiun berdinding bambu dan atap seng

Fakta Unik dan Potret Lawas Stasiun Tanjungkarang, Dibangun 1911!Potret Stasiun Tanjungkarang sekitar tahun 1913, tampak dinding stasiun terbuat dari bambu kayu. (Dok. KAI Divre IV Tanjungkarang).

Di masa 1913, bentuk awal bangunan dari Stasiun Tanjungkarang bisa dikatakan sangat sederhana. Bahan pembuat bangunan saat itu hanyalah berdindingkan bambu kayu dengan atap seng.

Kala itu, Stasiun Tanjungkarang lebih banyak digunakan sebagai kantor sementara dan stasiun untuk angkutan pegawai dan material dari Pelabuhan Panjang (pp).

Selang setahun kemudian tepat 1914, terjadi perubahan pada bentuk bangunan. Atap bangunan stasiun didominasi genting sebagai pengganti seng. Sedangkan dinding masih lebih banyak menggunakan bahan dasar kayu, pada bagian tersebut juga dibangun tiang-tiang bangunan yang terbuat dari kayu jati.

Alhasil, bentuk bangunan Stasiun Tanjungkarang juga lebih megah, karena ditambah dengan material batu berada di sisi tengah stasiun. Kemudian setelah itu, renovasi bentuk bangunan stasiun masih tetap dilakukan walaupun tidak terlalu mencolok.

4. Renovasi era pemerintahan Presiden Soeharto baru diubah atas dan tiang besi

Fakta Unik dan Potret Lawas Stasiun Tanjungkarang, Dibangun 1911!Potret sisi peron Stasiun Tanjungkarang tahun 1988. (Dok. KAI Divre IV Tanjungkarang).

Seiring berjalannya waktu, era pemerintahan Presiden RI Soeharto tepatnya pada 1988, Stasiun Tanjungkarang kembali dilakukan renovasi. Kali ini renovasi dilakukan pada bagian utama bangunan stasiun berada di sisi tengah.

Sedangkan di bagian puncak atap yang berbentuk limas segi empat diubah sesuai dengan rumah adat khas Provinsi Lampung. Beberapa jendela peninggalan Belanda juga diganti dan mengalami perubahan bergaya era 90-an.

Renovasi ini kemudian berlanjut pada 1990-1991, perbaikan bangunan dilakukan pada bagian kanopi peron awalnya adalah konstruksi berupa kayu jati bangunan 1914, itu diganti dengan atap besi dan tiang besi agar lebih tahan lama.

5. Kedatangan dan keberangkatan penumpang biasa diputarkan lagu daerah Cangget Agung

Fakta Unik dan Potret Lawas Stasiun Tanjungkarang, Dibangun 1911!Potret bagian depan Stasiun Tanjungkarang tahun 1995. (Dok. KAI Divre IV Tanjungkarang).

Memasuki era reformasi, Stasiun Tanjungkarang semakin baik dan sebagai besar setiap sisi bangunan masih bertahan hingga saat ini, dengan menampilkan aksen corak khas Lampung hingga siger di atas gedung utama stasiun.

Keunikan lainnya masih bertahan hingga sekarang, Stasiun Tanjungkarang memiliki ciri khas berupa lagu daerah Cangget Agung, ini acapkali diputarkan setiap kali ada kedatangan dan keberangkatan kereta api penumpang.

Wah, ternyata Stasiun Tanjungkarang mempunyai banyak cerita sejarah menarik untuk dipelajari ya. Kamu salah satu pencinta transportasi kereta api gak nih?

Baca Juga: Brak! Kereta Penumpang Hantam Truk di Perlintasan Lampung Utara

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya