6 Jenis Hewan Ternyata Melakukan Poliandri, Langka Terjadi!

Ternyata ada manfaatnya untuk hewan 

Poligini atau sistem kawin satu jantan berpasangan dengan beberapa betina adalah hal lumrah ditemukan pada berbagai jenis satwa. Dari mulai serangga, reptil, hingga mamalia.

Namun, tahukah kamu ada beberapa spesies satwa mempraktikkan poliandri (satu betina kawin dengan lebih dari satu jantan)? Poliandri adalah hal sangat jarang terjadi pada manusia, sama halnya pada binatang.

Apa sajakah ragam satwa melakukan poliandri? Beberapa di antaranya dibahas dalam artikel ini. Simak sampai habis ya!

1. Tamarin Geoffroy

6 Jenis Hewan Ternyata Melakukan Poliandri, Langka Terjadi!Tamarin Geoffroy (commons.wikimedia.org/ Brian Gatwicke)

Tamarin Geoffroy adalah primata berasal dari negara Panama. Primata terkecil seantero Amerika Tengah ini adalah salah satu hewan mempraktikkan poliandri.

Tamarin Geoffroy betina umumnya mengawini beberapa tamarin jantan ada di kelompoknya. Seperti kerabatnya, marmoset, tamarin biasanya melahirkan anak kembar fraternal.

Kondisi ini terjadi ketika dua telur dibuahi oleh dua sperma berbeda dalam satu masa kehamilan. Akan tetapi, karena menganut poliandri, fenomena superfecundation atau kembar beda bapak juga bisa ditemukan pada Tamarin Geoffroy. 

Meski memiliki pasangan betina yang sama, antar tamarin jantan dalam satu kelompok tetap rukun. Bersama dengan tamarin betina (sang induk), tamarin-tamarin jantan ini akan merawat anak-anak dilahirkan meski mereka sendiri tidak yakin bahwa anak tersebut adalah anaknya.

2. Ikan pipa 

6 Jenis Hewan Ternyata Melakukan Poliandri, Langka Terjadi!ilustrasi Syngnathus abaster (commons.wikimedia.org/ Giacomo Radi)

Poliandri gak cuma terjadi pada makhluk darat lho. Perilaku ini juga dapat ditemukan di satwa air. Contohnya adalah pada black-striped pipefish (ikan pipa garis hitam), sebuah spesies ikan hidup di Samudra Atlantik.

Sistem kawin polygynandrous terdiri dari poligini dan poliandri bisa didapati pada spesies ini. Ikan bernama latin Syngnathus abaster ini akan kawin dengan lebih dari satu partner selama musim kawin. 

Baca Juga: Siapa Firaun Hidup dan Berkuasa Zaman Nabi Musa?

3. Bandicoot hidung panjang

6 Jenis Hewan Ternyata Melakukan Poliandri, Langka Terjadi!ilustrasi bandicoot (Pixabay/ Danielle Shaw)

Bandicoot hidung panjang (Perameles nasuta) adalah marsupial berasal dari wilayah timur Australia. Satwa yang aktif di malam hari ini hidup soliter dan hanya berinteraksi satu sama lain pada musim kawin saja. 

Sepanjang musim kawin berlangsung dari akhir musim semi hingga musim panas, bandicoot betina akan kawin dengan beberapa bandicoot jantan. Masa kehamilannya juga tergolong singkat yakni hanya sekitar 12 hari saja, paling singkat di antara mamalia berkantung lainnya. 

4. Lebah madu

6 Jenis Hewan Ternyata Melakukan Poliandri, Langka Terjadi!ilustrasi lebah madu (Pixabay/ PublicDomainPictures_

Pada beberapa jenis serangga memiliki struktur sosial, praktik poliandri juga bisa kita temui. Contohnya adalah pada lebah madu. 

Koloni lebah madu dipimpin oleh ratu lebah akan menghasilkan keturunan berupa lebah pekerja berkontribusi dalam berbagai peran seperti menghisap nektar atau merawat ratu lebah.

Biasanya ratu lebah akan kawin dengan banyak jantan untuk menghasilkan lebah-lebah pekerja tersebut.  Rata-rata, seekor ratu lebah akan kawin dengan 13 lebah jantan di sarangnya. Tapi studi menunjukkan angka tersebut bisa lebih tinggi lagi yitu hingga 40 pejantan!

Poliandri pada lebah madu ternyata mendatangkan manfaat bagi spesies tersebut. Semakin banyak jantan yang dikawini, akan semakin tinggi ragam genetikanya. Alhasil, koloni lebah tersebut akan lebih sehat serta tahan parasit dan serangan penyakit.

5. Burung-sepatu teratai

6 Jenis Hewan Ternyata Melakukan Poliandri, Langka Terjadi!potret burung-sepatu teratai (Pixabay/ Pavan Prasad)

Sistem poliandri tergolong langka terjadi pada unggas. Stanford University melansir fenonema ini hanya terjadi pada kurang dari 1 persen dari seluruh spesies burung. 

Salah satu burung melakukan poliandri adalah burung-sepatu teratai (pheasant-tailed jacana) populasinya tersebar di wilayah Asia Tenggara, India dan Asia Timur. Dalam kehidupan sosialnya, pihak betina dalam burung bernama latin Hydrophasianus chirurgus ini memiliki beberapa pasangan untuk kawin dan mengerami telur. 

Selain poliandri, sex-role reversal juga terjadi pada burung hidup di perairan payau, sawah atau danau ini. Pada satwa lain, biasanya pihak jantan akan defensif dengan teritorinya, tapi pada burung ini pihak betinalah akan menjaga wilayahnya.

Sebaliknya, burung-sepatu jantan memegang peran penting perawatan keturunannya, bukan sang induk. Riset dimuat dalam Frontiers in Ecology and Evolution Journal  menyebutkan jika burung-sepatu teratai jantan terlibat dari masa inkubasi telur hingga brooding atau perawatan anak burung setelah menetas dari telur. Wah, bapak teladan nih!

6. Burung dunnock

6 Jenis Hewan Ternyata Melakukan Poliandri, Langka Terjadi!potret burung dunnock (Pixabay/ Piet van de Wiel)

Burung dunnock (Prunella modularis) ialah burung pengicau berasal dari wilayah Eurasia. Sistem perkawinan burung dunnock ini cukup beragam lho, dari monogami, poligini dan juga poliandri.

Unggas warna telurnya biru ini bersifat teritorial, pejantan alfa akan memperjuangkan wilayah ditempatinya bersama dengan satu burung dunnock betina. Namun, dalam usaha mempertahankan teritorinya tersebut, seringkali pejantan alfa harus melibatkan satu atau dua pejantan beta untuk membantunya.

Hal inilah membuat poliandri bisa terjadi karena burung dunnock betina akan ikut mengawini burung dunnock beta tersebut. Poliandri dalam burung dunnock memiliki manfaat bagi dunnock betina.

Misalnya, untuk tujuan keragaman genetika karena anak-anaknya akan berasal dari garis paternitas berbeda. Lalu, burung pejantan beta juga bisa dimanfaatkan untuk menolong betina dalam mengumpulkan makanan bagi keturunannya. 

Wah, ternyata, meski jarang terjadi, poliandri bisa ditemukan di berbagai jenis satwa ya! Dari ikan hingga mamalia, poliandri dipraktikkan dengan tujuan atau manfaat tertentu bagi kelangsungan hidup satwa tersebut. Kira-kira apakah kamu tahu hewan apa lagi yang memiliki sistem perkawinan ini?

Baca Juga: Universitas Teknokrat Luncurkan Dosen AI, Diklaim Pertama di Indonesia

Laras Larasati Photo Community Writer Laras Larasati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya