5 Fakta Menarik Ulat Sutra, Panjang Seratnya Bisa Mencapai 900 Meter

Daun murbei adalah makanan favoritnya

Pernah dengar ulat sutra? Hewan tidak berbulu ini dianggap sebagai jenis serangga paling berharga dan memiliki peran penting dalam industri tekstil.

Pasalnya, jenis ulat satu ini bisa menghasilkan kain sutra halus berkualitas tinggi nan indah. Selain itu, serangga dari kelas Bombycidae ini juga punya beberapa fakta unik lainnya seperti dilansir Everything Silkworms dan Animal Sake berikut ini. Langsung di scroll, ya!

1. Berasal dari ngengat sutra dijinakkan

5 Fakta Menarik Ulat Sutra, Panjang Seratnya Bisa Mencapai 900 Meterulat sutra (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Meski dinamai ulat sutra, namun serangga ini adalah bentuk larva dari ngengat sutra dijinakkan yakni Bombyx mori. Menemukan Bombyx mori tidaklah mudah. Pasalnya, jenis ulat ini membutuhkan tangan manusia untuk proses berkembang biak.

Ulat sutra betina mampu menghasilkan hingga 400 butir telur seukuran kepala jarum. Sayangnya, ulat betina akan mati usai bertelur.

Kemudian, telur akan menetas menjadi larva dalam kurun waktu dua minggu. Selanjutnya, setelah 25 hari, ulat berubah menjadi pupa terbungkus kokon (kepompong).

2. Hewan rakus penyuka daun murbei

5 Fakta Menarik Ulat Sutra, Panjang Seratnya Bisa Mencapai 900 Meterilustrasi daun murbei (pexels.com/Claudio Mota)

Ulat sutra termasuk serangga doyan makan seperti umumnya larva/ulat. Karena sepanjang siang dan malam makan terus, pertumbuhannya pun terbilang pesat. Namun ia hanya memilih daun murbei sebagai makanan favoritnya.

Di dalam daun murbei, terkandung vitamin dan mineral membantu pertumbuhan ulat sutra. Saking rakusnya, setelah menetas ulat sutra bisa makan hingga berat badannya naik 50 kali lipat pada hari ke-25 sejak menetas.

Baca Juga: 5 Penemuan Arkeologi Mengubah Sejarah, Rahasia Tertimbun Tanah

3. Panjang serat sutra bisa mencapai 900 meter

5 Fakta Menarik Ulat Sutra, Panjang Seratnya Bisa Mencapai 900 Meterilustrasi kain sutra (pexels.com/Digital Buggu)

Umumnya seekor ulat sutra dapat menghasilkan serat sutra panjangnya mencapai 15 meter tiap menitnya. Tak heran jika dari satu kokon (kepompong) ulat sutra, serat sutra didapat bisa sepanjang 900 meter, lho.

Bahkan, sehelai benang sutra pernah mencapai rekor dengan panjang sekitar 4.000 meter. Benang sutra dihasilkan ulat berwarna putih ini berasal dari air liurnya melingkari tubuhnya hingga 300.000 kali.

4. Semut adalah musuh bagi ulat sutra

5 Fakta Menarik Ulat Sutra, Panjang Seratnya Bisa Mencapai 900 Metersemut (pexels.com/Poranimm Athithawatthee)

Semut adalah hewan paling ditakuti ulat sutra. Pasalnya, keberadaan semut dapat mengganggu dan menggagalkan budidaya ulat sutra. Semut-semut yang masuk ke ruangan pemeliharaan ulat sutra akan membuat sarang dan menggigit larva.

Larva digigit akan berdarah, kemudian mati. Karenanya, perlu menghindari ulat sutra dari semut. Solusinya adalah menyiram kaki-kaki rak pemeliharaan dengan air sabun atau minyak. Atau dengan memasang tatakan diisi air di setiap kaki rak pemeliharaan.

5. Bermanfaat untuk kesehatan

5 Fakta Menarik Ulat Sutra, Panjang Seratnya Bisa Mencapai 900 Meterulat sutra (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Ternyata, ulat sutra sudah lama digunakan oleh masyarakat Tiongkok sebagai obat tradisional. Jenis ulat sutra dipakai untuk medis adalah Bombyx batryticatus. Ini adalah larva mati telah dikeringkan.

Ulat sutra ini dipercaya berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit seperti masuk angin, mencairkan dahak hingga meringankan kejang-kejang. Ulat sutra ini diolah terlebih dahulu sesuai prosedur yang aman, baru dijadikan ramuan obat.

Banyak juga ya keunikan hewan kelihatannya menggelikan ini. Yuk, bagikan artikel ini ke temanmu, biar tambah wawasan mereka.

Baca Juga: 5 Fakta Tak Biasa dari Pohon Beringin, Punya Berbagai Mitos!

Malika Nabilla Larasati Photo Community Writer Malika Nabilla Larasati

Senang dengan berita unik dan menarik? Jadilah penulis!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya