TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata Bintang Memiliki Siklus Kehidupan, dari Lahir hingga Mati

Bintang berubah menjadi merah di siklus akhir hidupnya

ilustrasi pegunungan dan bintang-bintang (unsplash.com/Ricardo Rocha)

Bandar Lampung, IDN Times - Sama seperti makhluk hidup, bintang juga memiliki siklus kehidupan lho. Siklus hidup sebuah bintang dimulai dari kelahiran kehidupan sampai kematian bintang.

Kali ini IDN Times merangkum tahapan siklus kehidupan bintang berdasarkan penjelasan dari Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera Lampung (OAIL).

Keep scrolling ya!

1. Stellar Nebula

Ring Nebula (Dok. NASA)

Berdasarkan penjelasan OAIL ITERA, setiap bintang berasal dari sebuah nebula bintang. Pada awalnya berupa awan gas hidrogen yang ada di luar angkasa.

Karena pengaruh gravitasinya, nebula itu akhirnya runtuh dan membentuk inti panas hingga pada akhirnya menjadi sebuah bintang.

Baca Juga: Manfaat Tersembunyi Geothermal, Tak Hanya Hasilkan Listrik!

2. Protostar

ilustrasi kumpulan bintang (www.star-facts.com)

Setelah fase awal sebagai nebula, awal evolusi bintang ada di protobintang. Ini fase pada saat bintang masih tumbuh mengumpulkan debu dan material dari awan yang membentuknya. Protobintang dimulai hanya dengan satu persen dari massa dirinya di masa depan.

Namun dengan semua massa yang jatuh karena gravitasi, bintang terbentuk dengan relatif cepat. Ketika fusi termonuklir dimulai di inti, bintang berhenti menjadi protobintang dan menjadi bintang deret utama.

Di titik ini massa bintang stabil karena bintang menghasilkan angin bintang yang mencegahnya kejatuhan massa lebih lanjut.

3. Main sequence (deret utama)

Instagram.com/nasa

Sedikit lebih besar dan katai merah adalah katai kuning atau deret utama. Matahari kita tergolong bintang deret utama. Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil.

Usia hidupnya sekitar 10 miliar tahun. Semua bintang ini sedang membakar hidrogennya menjadi sampah helium di intinya.

Hampir 90 persen usia bintang berada pada tahap ini yang menyebabkan tingginya populasi bintang di deret utama. Untuk satu kelas spektrum tertentu, bintang-bintang ini akan memiliki massa dan luminositas yang hampir sama, karena memiliki struktur bagian dalam yang hampir identik.

4. Red Giant

ilustrasi bintang merah (imgur.com)

Ketika sebuah bintang memasuki siklus akhir dari hidupnya, bintang tersebut akan berubah menjadi raksasa merah.

Hal ini disebabkan karena inti hidrogen sudah berubah menjadi helium. Pada fase ini Red Giant, memiliki suhu yang lebih dingin dan berwarna merah.

Baca Juga: Melongok Observatorium Astronomi ITERA, Gagas Wisata Edukasi Astronomi

Berita Terkini Lainnya