Sejarah Transmigrasi Indonesia Erat Kaitan dengan Lampung Era Kolonial
Transmigrasi membawa multiplier efek
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Transmigrasi di Indonesia memiliki kekhasan, berbeda dengan migrasi penduduk di negara lainnya yang lebih dilatarbelakangi oleh faktor politik. Demikian disampaikan Prof Wan Jamaluddin PhD menjadi keynote speaker webinar nasional sejarah, Rabu (19/1/2022).
Menurutnya, transmigrasi membawa multiplier efek. “Tidak hanya soal perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain yang wilayahnya masih sepi. Transmigrasi juga membantu peningkatan ekonomi dan kesejahteraan, serta pemerataan penduduk,” paparnya.
Baca Juga: 8 Tahun Dibangun, Masjid Safinatul Ulum UIN Raden Intan Diresmikan Wapres
1. Sejarah transmigrasi Indonesia dimulai di Lampung
Prof Wan menyinggung sejarah transmigrasi di Indonesia. “Transmigrasi pertama dengan motif ekonomi dan pertanian untuk kolonial Belanda. Secara historis program transmigrasi dulu adalah politik balas budi Belanda. Membuka lahan yang belum terkelola (yang juga) untuk kepentingan Belanda,” lanjutnya.
Dalam penjelasannya, Wakil Rektor III UIN Raden Intan Lampung ini memaparkan, pada 1901 pemerintah Belanda memindahkan 155 kepala keluarga dari Desa Bagelen ke sebuah hutan belantara di Lampung melalui program perluasan areal pertanian (kolonisasi). Orang-orang dari Pulau Jawa diangkut ke Lampung untuk membuka areal pertanian untuk kepentingan Belanda.
Baca Juga: Profil Mohammad Mukri, Rektor UIN RIL Kini Jabat Ketua PBNU