TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Legenda Ratu Dipugung Lampung, Dua Cucu Dinikahi Sultan Banten

Penasaran dengan cerita rakyat ini?

Menara Siger di Kabupaten Lampung Selatan. (IDN Times/Istimewa).

Bandar Lampung, IDN Times – Setiap daerah memiliki cerita rakyat. Begitu juga di Lampung. Ada kisah legenda Ratu Dipugung

Penasaran dengan cerita rakyat ini? Berikut IDN Times ceritanya.

Baca Juga: Cerita Radin Jambat, Si Anak Emas dari Lampung Mencari Jodoh

1. Sultan punya firasat ada seorang putri akan memberikan peruntungan

bicarawanita.xyz

Alkisah hiduplah seorang ratu bernama Ratu Dipugung atau Ratu Galuh. Ia memiliki dua orang anak laki-laki. Anak laki laki pertama bernama Seginder Alam dan anak laki laki kedua bernama Gayung Gerunggung.

Seginder Alam kemudian menikah dan memiliki anak perempuan bernama Putri Sinar Kaca. Sedangkan Gayung Gerunggung juga memiliki seorang anak perempuan bernama Putri Sinar Alam.

Sampai tiba waktunya datanglah Sultan Banten ke Lampung, ia melihat ada cahaya terang yang memancar. Sultan memiliki firasat di Pugung ada seorang putri yang akan memberikan peruntungan baginya apabila ia menikah dengannya.

Kemudian, Ratu Dipugung menunjukkan cucunya yaitu Putri Sinar Kaca dan Sultan pun akhirnya menikahinya.

2. Melihat cahaya terang memancar

trending.pk

Setelah beberapa lama Sultan menikahi Putri Sinar Kaca, Sultan Banten kemudian memutuskan untuk kembali ke Banten. Belum lama Sultan berada di Banten, ia kembali melihat cahaya terang yang memancar seperti saat ia menikahi Putri Sinar Kaca.

Namun demikian, jika putri yang ia nikahi bukanlah yang terlihat sinarnya itu. Kemudian ia kembali ke Lampung untuk mencari putri yang terlihat sinarnya tadi untuk menikahinya sesegera mungkin.

Sesampainya di Pugung, Sultan Banten terus bertanya kepada Ratu Dipugung, kalau yang ia nikahi itu bukanlah Putri Sinar Kaca yang terlihat sinarnya itu. Akhirnya Ratu Dipugung menunjukkan cucu lainnya yaitu Putri Sinar Alam, dan akhirnya Sultan menikahi Putri Sinar Alam. Dan Sultan kembali pergi ke Banten.

Beberapa lama semenjak Sultan kembali ke Banten, Putri Sinar Kaca melahirkan seorang putra yang ia beri nama Kejalo Bidin. Begitu pula dengan Putri Sinar Alam juga melahirkan seorang putra dengan nama Kejalo Ratu. Kedua putra Sultan ini Kejalo Bidin dan Kejalo Ratu tumbuh bersama di Lampung.

3. Sang Sultan memutuskan menorah pedangnya di kedua dahi anak

google.com

Setelah mereka tumbuh dewasa, mereka tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Dan mereka berdua Kejalo Bidin dan Kejalo Ratu pergi ke Banten untuk menemui ayah mereka yakni Sultan Banten. Sesampainya mereka di Banten, mereka bertemu dengan ayah mereka Sultan Banten.

Namun, Sultan tidak serta merta langsung mempercayai omongan kedua anak tersebut. Sang Sultan memutuskan untuk menorah pedangnya di kedua dahi tak lain adalah anaknya sendiri. Sultan membuat pernyataan, apabila darah putih yang keluar dari dahi mereka maka kedua anak ini adalah benar putranya.

Akhirnya sang Sultan mencabut pedangnya, darah putih bercampur kemerahan keluar dari Kejalo Bidin dan darah putih keluar dari dahi milik Kejalo Ratu, sampai akhirnya Sultan meyakini kedua anak laki laki ini adalah putranya.

Sultan pun memberikan gelar kepada kedua putra kandungnya yaitu Kejalo Ratu dan Kejalo Bidin dengan gelar  ”Minak Kejalo Bidin” untuk Kejalo Bidin dan Kejalo Ratu diberi gelar ”Minak Kejalo Ratu Darah Putih”. 

Baca Juga: Melongok Haul Radin Inten II ke-165, Pahlawan Nasional dari Lampung

Berita Terkini Lainnya