Peran Medsos dalam Dunia Pendidikan Mudahkan Guru Gelar Pembelajaran

Guru yang tidak menggunakan teknologi akan tergantikan

Hal yang terbayangkan ketika kita mendengar istilah guru adalah sosok mengajarkan sesuatu kepada peserta didiknya. Pertanyaannya apakah seperti itu pemahaman kita tentang guru jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi saat ini?

Kita sering membaca atau melihat melalui media elektronik proses pembelajaran melalui media tanpa kehadiran seorang guru. Sudah bergeserkah makna guru dalam kegiatan pembelajaran?

Sebagai fasilitator, guru juga harus memberikan media yang cocok untuk menunjang proses pembelajaran. Media pembelajaran disukai peserta didik akan membuat peserta didik senang saat belajar dan komunikasi tetap terpenuhi.

Di era sekarang ini, guru menjadi sumber belajar paling unik dibandingkan dengan sumber belajar lainnya. Tetapi, guru memiliki peran dan kedudukan yang tidak akan tergantikan dengan apapun.

Hal itu selaras dengan apa yang dirasakan oleh penulis yang pertama kali mengajar pada tahun 2013 bersamaan dengan disahkannya kurikulum 13 (K-13) dimana guru lebih menerapkan pendekatan ilmiah (scientific) dalam pembelajaran yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, mencipta terdiri dari 3 ranah yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Penulis merasakan pengalaman mengajar menggunakan kurikulum 2013 sangatlah mengasyikan. Guru hanya sebagai fasilitator dan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Artinya, peserta didik bisa mencari sumber belajar lain selain guru, peserta didik bisa mencarinya melalui akses internet yang tetap dalam pengawasan guru.

Tetapi di sisi lain, beban administrasi dirasakan oleh guru saat itu sangatlah banyak sehingga munculah program Merdeka Belajar” dari Mendikbudristek. Salah satu poin kebijakan dalam program tersebut adalah penyederhanaan RPP, jadi guru akan lebih fokus mengajar dari pada mengerjakan administrasi yang berlembar-lembar.

Masih segar dalam ingatan kita saat pertama kali Coronavirus Disease of 2019 (COVID-19) menyerang Indonesia awal Maret tahun 2020 yang lalu. Tak pernah terbayangkan sebelumnya dalam hitungan hari pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh.

Banyak guru yang tak siap dalam menerima keadaan ini, termasuk di sekolah dimana penulis mengampu. Maka penulis segera meningkatkan kemampuan diri (upgrading), memaksimalkan potensi dan menyesuaikan dengan keadaan memanfaatkan media digital.

Penulis membuat video pembelajaran diunggah di channel YouTube pribadi dan membuat kelas maya menggunakan aplikasi Google Classroom dan memberikan tugas melalui aplikasi media sosial disenangi peserta didik yaitu TikTok.

Bertepatan dengan perayaan HUT PGRI ke-76 yang mengangkat tema “Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” menyadarkan kita para guru untuk bangkit dari ketidaksiapan akan perubahan zaman. Tantangan akan dihadapi para guru dimasa yang akan datang akan semakin kompleks.

Pola pembelajarandahulu berpusat pada guru harus mulai ditinggalkan dan diganti dengan pola pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peran media sosial dalam dunia pendidikan dimasa yang akan datang justru akan lebih memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran tanpa mengurangi fungsi guru yaitu pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, dan penilai.

Dari opini di atas penulis dapat menarik kesimpulan teknologi tidak akan bisa menggantikan guru. Tetapi guru yang tidak menggunakan teknologi akan tergantikan. Oleh karena itu sebagai guru kita harus terus belajar sampai akhir hayat, jika seorang guru berhenti belajar, dia sejatinya juga berhenti menjadi guru.

Peran Medsos dalam Dunia Pendidikan Mudahkan Guru Gelar PembelajaranRidho Dinata, S.Pd. Guru Penjasorkes UPT SMPN 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu.

Ridho Dinata, S.Pd.
Guru Penjasorkes UPT SMPN 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu

Baca Juga: KB Pascapersalinan Cara Jitu Cegah Stunting

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya