Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang sedang quarter life crisis (freepik.com)

Bagi kamu bagian dari generasi milenial dan Gen Z, pasti pernah mendengar istilah quarter life crisis? Istilah ini sering kita dengar di media sosial dan banyak orang yang mengalaminya. Lalu, apa sih quarter life crisis itu? 

Dilansir Forbes dalam artikelnya yang berjudul "Signs You’re Having A Quarter-Life Crisis (And What To Do About It)", Quarter life crisis adalah periode di mana seseorang berusia 20-an hingga pertengahan 30-an merasa cemas, bingung, dan tidak memiliki arah dalam hidup mereka. Krisis ini dapat disebabkan berbagai faktor, seperti tuntutan untuk sukses, ekspektasi sosial, jodoh, dan ketidakpastian akan masa depan.

Jadi, jika kamu sekarang berusia 20-an dan mengalami tanda-tanda seperti sering merasa dilanda cemas dan gelisah. Lalu muncul rasa tidak puas dengan karier, hubungan, kehidupan sosial, atau bahkan memiliki pikiran untuk menyalahkan diri sendiri, bisa jadi kamu mengalami apa yang namanya quarter life crisis.

Di era digital seperti sekarang, sebenarnya kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk mengatasi hal ini. Berikut ini beberapa tips memanfaatkan teknologi mungkin bisa membantumu mengatasi quarter life crisis.

1. Ikuti akun atau komunitas memberikan inspirasi di media sosial

ilustrasi menggunakan media sosial dengan menyenangkan (freepik.com/stories)

Media sosial menjadi salah satu alasan alasan kenapa orang mudah stres. Dilansir HelpGuide.org, dengan artikelnya berjudul "Social Media and Mental Health", bermain media sosial terlalu sering dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan mental seperti stres, kecemasan, FOMO, bahkan depresi.

Itu terjadi karena sebagian besar pengguna media sosial tidak menyaring akun mana saja yang diikuti. Media sosial itu luas, di dalamnya terdapat banyak sekali orang-orang sukses seperti para influencer, secara tidak langsung itu akan membuat kita insecure bahkan iri, karena membanding-bandingkan nasib orang lain dengan diri kita. 

Oleh karena itu, ikutilah akun-akun memberikan dampak positif seperti komunitas dengan minat yang sama, atau akun-akun membahas kesehatan mental. Hindari membandingkan diri sendiri dengan orang lain, khususnya dengan para influencer, karena memang tidak akan ada habisnya. Berfokuslah pada akun-akun yang memberikan inspirasi.

2. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan lewat kursus online

Editorial Team

Tonton lebih seru di